Provinsi Jawa Tengah Bercita-cita Gunakan Bus TransJateng Bertenaga Listrik

Jum'at, 09 Desember 2022 | 06:30 WIB
Provinsi Jawa Tengah Bercita-cita Gunakan Bus TransJateng Bertenaga Listrik
Bus Transjateng, diabadikan saat seremoni peresmian oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen di Kabupaten Magelang, Kamis (8/12/2022) menyatakan tentang keinginan wilayah itu untuk terus mengimplementasikan kendaraan ramah lingkungan di masa mendatang.

"Saat ini kami punya harapan dan cita-cita untuk mengganti Bus TransJateng dengan bus berbahan bakar listrik. Kami juga sedang mendorong kendaraan dinas di OPD-OPD memakai mobil listrik yang ramah lingkungan," papar Taj Yasin Maimoen, seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggencarkan berbagai inovasi energi baru terbarukan di daerah-daerah untuk menyukseskan program transisi energi di Jateng.

Kantor pemerintah kota Magelang, Jawa Tengah. [ANTARA/Heru Suyitno]
Kantor pemerintah kota Magelang, Jawa Tengah. [ANTARA/Heru Suyitno]

"Seluruh pihak perlu menyukseskan transisi energi untuk pembangunan daerah rendah karbon di Jateng," jelasnya di Kabupaten Magelang, Kamis (8/12/2022).

Baca Juga: Best 5 Oto: Rolls-Royce Phantom di Piala Dunia, Mitsubishi Triton Ralliart Juarai AXCR 2022, Mobil Listrik Patwal Polisi

Wakil Gubernur Jateng menjelaskan bahwa di sektor energi, pemerintah provinsi telah menetapkan Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jateng.

Dalam perda itu menekankan peran serta masyarakat dalam implementasi energi baru terbarukan melalui desa mandiri energi.

"Desa mandiri energi itu benar-benar memberikan solusi bagi semua, seperti desa di Kabupaten Magelang yang sudah dua tahun masyarakatnya tidak membeli gas elpiji. Bahkan di kantor desanya juga sudah mengembangkan PLTS. Itu juga kami kampanyekan agar masyarakat di Jateng meniru," papar Taj Yasin Maimoen.

Wagub menyebut tiga prinsip yang harus dilaksanakan dalam mengembangkan ekonomi hijau. Yaitu mengembangkan industri di bidang energi baru terbarukan, mengelola sumber daya alam berkelanjutan, dan mengembangkan proses produksi ramah lingkungan.

Seperti potensi yang dimiliki Desa Banyusidi Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, yang memiliki potensi energi terbarukan dengan memanfaatkan limbah hewan ternak.

Baca Juga: Fitur Si Anteng, Aplikasi untuk Mempermudah Warga Jawa Tengah Dapatkan Informasi BRT Transjateng

Menurut Wagub, dengan adanya peternakan kambing milik desa yang terpusat, pembuangan limbah dapat dibuat komunal sehingga selain diolah menjadi pupuk, limbah kotoran kambing bisa dimanfaatkan menjadi biogas untuk keperluan memasak warga sekitar.

Kebutuhan energi di sektor kesehatan juga terus didorong, termasuk rumah sakit juga harus ikut andil dalam kampanye perubahan energi. Contohnya Rumah Sakit Jiwa dr Amino Gondohutomo Semarang yang telah meneguhkan diri menjadi pelopor rumah sakit atau green hospital.

RSJD milik Provinsi Jateng itu telah memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada di lingkungan rumah sakit sebagai sumber energi baru terbarukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI