Nahrawi menuturkan, penggunaan barcode itu nantinya juga dapat berfungsi sebagai pengendali. Di mana jika ada kendaraan yang sudah mengisi pagi hari sesuai kuota yang ditentukan Pertamina, maka tidak bisa terlayani lagi di hari yang sama, terdeteksi oleh sistem.
Dalam kesempatan ini, Nahrawi berharap Pemerintah Aceh dapat menerbitkan surat edaran terkait sistem pembelian BBM bersubsidi tersebut. Apalagi program tersebut merupakan kebijakan pusat.
"Kami berharap Pemerintah Aceh sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah Pusat dapat menerbitkan surat edaran terkait penyaluran BBM subsidi ini. Sehingga masyarakat menjadi lebih paham dan kuota BBM bersubsidi dapat tersalurkan tepat sasaran," pungkas Nahrawi Noerdin.