Suara.com - Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk wholesales atau penjualan dari pabrik ke dealer periode Januari-Oktober 2022, MG Motor Indonesia menjual 793 unit.
Dikutip dari kantor berita Antara, penjualan terbesar dipegang model MG HS dengan 306 unit, disusul New MG ZS dengan 266 unit, dan MG 5 GT dengan 221 unit.
Untuk 2023, MG Motor Indonesia bakal menyiapkan tiga model mobil baru. Arief Syarifudin, Marketing and PR Director MG Motor Indonesia menyatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan setidaknya tiga model mobil baru untuk 2023.
"Pada 2023 kami punya sesuatu yang baru, produk ini berhubungan dengan produk gres serta line up paling baru, dengan perkiraan mampu diserap pasar Tanah Air serta akan mempengaruhi volume penjualan MG di Indonesia," paparnya.
Baca Juga: Fokus di Kendaraan Roda Empat, Gaikindo Tunggu Uji Coba Mobil Terbang di IKN
Adapun model kendaraan yang tengah disiapkan untuk diluncurkan tahun depan. adalah Sport Utility Vehicle atau SUV, full electric vehicle dengan tenaga baterai listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV), serta satu model lagi yang masih dirahasiakan.
"Ada lagi satu model yang belum bisa kami sampaikan. Nanti akan naik pentas di pameran otomotif GIIAS dan ini kami yakini akan menjadi backbone baru selain New MG ZS," tandasnya.
Bicara mengenai New MG ZS sebagai tulang punggung MG Indonesia, Arief Syarifudin situasi masih tetap sama.
Meskipun terdapat tantangan mengenai ketersediaan produk atau suplai hingga waktu inden cukup lama dikarenakan isu chip semikonduktor, ia mengatakan antusiasme konsumen tetap tinggi.
"Produk jualan utama tetap sama, meski situasi sampai Desember ini belum kembali ke normal. Tapi sudah mengarah akan membaik atau ke sana. Kami harus bisa membuktikan kebisaan dalam menghadpi permintaan konsumen akan produk baru," tandasnya.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Target Penjualan 1 Juta Unit EV pada 2035, Gaikindo Sambut dengan Optimisme
"Kalau bicara soal volume memang masih belum sesuai target, karena adanya keterbatasan chip semikonduktor dan rantai pasokan. Yang bikin bangga penerimaan customer terhadap MG ZS sangat tinggi," kata Arief Syarifudin lagi.
Soal mobil listrik, ia belum menbahas detail. Pasalnya pabrikan masih mempertimbangkan kualitas produk dan keterjangkauan masyarakat akan harga jual EV yang masih terbilang cukup tinggi di Indonesia.
"Kemampuan produk untuk dibeli atau dimiliki juga harus disiapkan supaya masyarakat dalam skala luas bisa menikmai produk kami. Sehingga mobil listrik yang dipasarkan di sini bukan skala niche atau terbatas, akan tetapi produk yang bisa dinikmati oleh semua, dari berbagai kalangan," jelas Arief Syarifudin.
"Kami tidak bisa secara gamblang menyatakan akan boyong mobil listrik atau EV baru. Baik langsung dijual atau sebatas dikenalkan, karena di dalamnya juga mencakup adanya regulasi pajak atas mobil yang diproduksi, dan seterusnya. Sehingga mesti dipertimbangkan secara menyeluruh, dan memberikan produk bermutu untuk konsumen," tutupnya.