Suara.com - Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan meluncurkan satu unit mobil untuk pelayanan deteksi dini kanker bagi masyarakat.
Disimak dari posturnya, mobil deteksi ini mengambil basis kendaraan komersial atau commercial vehicle yang dikonversi menjadi klinik berjalan.
Dikutip dari kantor berita Antara, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina dalam peluncuran mobil layanan kesehatan YKI di halaman Balaikota Banjarmasin, Rabu (7/12/2022) menyampaikan apresiasi bagi kemajuan peranan YKI Banjarmasin itu.
Ia berharap, dengan adanya layanan bergerak langsung ke masyarakat ini, penanganan penderita penyakit kanker bisa lebih maksimal serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Acara Ngunduh Mantu Pernikahan Kaesang Pangarep-Erina Gudono Hadirkan Ambulans Mobile
H Ibnu Sina berpesan agar masyarakat menjaga kesehatan tubuh melalui program gerakan masyarakat (Germas) hidup sehat yang salah satunya terkait dengan kebiasaan untuk menghentikan kebiasaan merokok.
Terlebih, Kota Banjarmasin sudah mempunyai peraturan daerah (Perda) tentang kawasan tanpa rokok.
"Untuk sehat itu tidak mahal, yang mahal itu untuk sembuh dari sakitnya," ujarnya.
Selanjutnya Wali Kota mengimbau untuk menggalakkan berolah raga minimal 30 menit sehari dan tidak merokok.
"Cara ini dapat menjaga kita agar terhindar dari segala penyakit, termasuk salah satunya kanker," tandasnya
H Ibnu Sina meminta YKI terus melakukan imbauan dan edukasi hingga ke tingkat RT dan RW sehingga dapat dapat memperluas kawasan tanpa rokok di kota itu.
Sementara itu, Ketua YKI Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah mengatakan, selain peluncuran mobil kesehatan YKI, juga digelar seminar bertema "Cegah kanker paru, stop merokok sedari dini" yang dihadiri langsung Ketua YKI Pusat Prof Dr dr Aru Wisaksono Sudoyo.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk memberi edukasi terkait upaya pencegahan beragam kanker bagi masyarakat khususnya pada kelompok usia anak.
"Mari bersama-sama kita tingkatkan penyebarluasan informasi dalam rangka pencegahan kanker, deteksi sejak dini, agar tidak ada lagi masyarakat yang datang ke pelayanan kesehatan sudah dalam keadaan kanker stadium lanjut," ajak Hj Siti Wasilah.