Suara.com - Bagi pengguna sepeda motor, menjaga komponen kendaraan dengan cara memberikan perawatan berkala sangatlah penting. Mulai menjaga kebersihan seluruh bagian kendaraan, mencermati kapan komponen mesti diganti, hingga memberikan pelumas dan menjaga kondisi filter mesti dilakukan secara berkala. Tidak boleh lalai alias alpa atau lupa.
Dikutip dari berbagai sumber tentang perawatan sepeda motor, filter berfungsi sebagai menyaring kotoran. Untuk filter karburator adalah mencegah masuknya berbagai partikel halus dari udara saat masuk ke ruang bakar. Sedangkan filter oli menjadi penyaring berbagai macam kotoran yang terbawa pelumas.
Berikut adalah cara merawat filter karburator dan filter oli yang dirangkum dari berbagai sumber:
![Simak filter oli yang baru dan yang sudah dipakai [PT YIMM].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/14/40921-oli-filter-yamaha-suaradotcom-01.jpg)
Rawat filter karburator
Bagi motor bebek yang masih menggunakan sistem karburator, filter karburator perlu mendapat perhatian.
Filter ini berfungsi dalam sistem pengabutan, yaitu saat bahan bakar masuk ke dalam silinder di mesin motor. Bila diabaikan atau tidak dirawat, bisa menyebabkan dua hal. Pertama, motor boros bahan bakar. Kedua, suplai bensin ke silinder mesin berkurang atau terhambat.
Cara merawatnya adalah dibersihkan pakai semprotan angin sehingga kotoran yang menempel bisa rontok.
Rawat filter oli
Oli berfungsi melumasi seluruh komponen agar gesekan antarkomponen bisa berlangsung secara mulus atau smooth. Saat komponen bekerja, biasanya akan muncul gram hasil dari gesekan antarlogam. Juga kemungkinan masuknya kotoran dari luar. Bisa saja terjadi karena sepeda motor menerabas genangan air.
Baca Juga: Tunjang Kegiatan Operasional Kantor, PLN UP3 Kota Tanjungpinang Gunakan Motor Listrik
![Ilustrasi oli mesin sepeda motor. [Pertamina Lubricants]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/01/80037-ilustrasi-oli-mesin-sepeda-motor.jpg)
Jika filter oli sudah kotor, penyaringan kotoran akan semakin menurun. Kualitas oli yang digunakan pun tidak akan terjamin. Viskositas atau derajat kekentalan bisa saja menjadi lebih encer, sehingga kinerja pelumas tidak lagi optimal.