Suara.com - Hujan intensitas tinggi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (5/12/2022) telah menyebabkan tujuh kecamatan di wilayah itu tergenang banjir dan tanah longsor.
Dikutip dari kantor berita Antara, Kepolisian Sektor Temon melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Bandara Internasional Yogyakarta karena jalan nasional Yogyakarta-Purworejo terendam banjir dari sore sampai malam, Senin (5/12/2022).
Kapolsek Temon, AKP Tjatur Atmoko mengatakan jalan nasional Yogyakarta-Purworejo, lokasi di bawah rel Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta terendam banjir.
Penyebab air meluap dikarenakan volumenya meningkat dan ada tumpukan sampah yang terbawa arus aliran. Sehingga menyebabkan air tersumbat tumpukan sampah dan meluap ke jalan nasional Yogyakarta-Purworejo di rel Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta.
Baca Juga: Oli Mesin Berubah Warna Jadi Cokelat Susu? Ini Akibatnya Bila Paksakan Sepeda Motor Terobos Banjir
Personel piket Polsek Temon dibantu warga sekitar membersihkan sampah yang terbawa arus air dan menyebabkan gorong-gorong saluran air tersumbat, volume debit air sangat banyak, dan gorong gorong tidak bisa menampung sehingga meluap di jalan nasional Yogyakarta-Purworejo.
"Untuk kondisi luapan air tidak menyebabkan arus lalu lintas menjadi macet, dikarenakan genangan cepat surut," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Satya Agus Nahrowi di Kulon Progo, Selasa (6/12/2022) menyatakan ada tujuh kecamatan yang terkena bencana hidrometeorologi banjir. Yaitu Kokap, Temon, Wates, Panjatan, Lendah, Galur, dan Sentolo. Juga terjadi tanah longsor di Sentolo dan Kokap.
"Pagi ini, kami menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) untuk mengecek ke lokasi banjir untuk mengetahui dampak banjir ini," kata Joko Satya Agus Nahrowi.
Ia mengatakan banjir ini disebabkan terjadinya hujan intensitas tinggi menyebabkan anak-anak sungai, seperti Sungai Papah, Sungai Seling, dan Sungai Kanjangan meluap.
Kemudian wilayah yang biasanya tidak banjir, pada Senin (5/12/2022) terendam banjir, yaitu jalan bawah tanah Milir, dan Tapen. Kemudian wilayah Cerme, Gotakan.
"Saat ini kondisi sudah mulai normal kembali," tandasnya.
Tim Pencarian dan Pertolongan Basarnas Yogyakarta mengevakuasi lima warga Kalimenur, Desa Sukoreno, karena rumahnya terendam banjir akibat Sungai Papah meluap pada Senin (5/12/2022) malam.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Yogyakarta Kamal Riswandi mengatakan pada 21.23 WIB, petugas siaga Basarnas Yogyakarta menerima informasi dari anggota RAPI Kulon Progo bahwa telah terjadi kondisi membahayakan, di mana warga Kalimenur terjebak banjir akibat meluapnya Sungai Papah.
"Warga meminta bantuan untuk dievakuasi karena debit air semakin tinggi. Mendapat laporan tersebut, kami memberangkatkan satu tim yang terdiri dari personel Kantor Basarnas Yogyakarta dan personel Unit Siaga Congot yang dilengkapi peralatan water rescue," jelas Kamal Riswandi dalam rilisnya.
Ia mengatakan warga yang dievaluasi terdapat lansia yang sakit, ibu-ibu yang sakit dan anak balita. Sesampai di lokasi tim langsung berkoordinasi dengan Tim SAR Gabungan yang sudah berada di lokasi untuk melaksanakan proses evakuasi.
"Seluruh warga yang kami evakuasi langsung kami serahkan ke pihak Medis PMI Kulon Progo dan PSC Kulon Progo untuk mendapatkan penanganan medis. Setelah mendapatkan penanganan medis warga yang dievakuasi dibawa ke rumah warga yang tidak terkena bencana banjir," pungkasnya.