Pemkot Bogor Sebutkan Konversi Angkot BBM ke Listrik Menjadi Salah Satu Pilihan

Sabtu, 03 Desember 2022 | 01:39 WIB
Pemkot Bogor Sebutkan Konversi Angkot BBM ke Listrik Menjadi Salah Satu Pilihan
Bus Trans Pakuan. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mempertimbangkan konversi atau mengganti angkutan umum kota (angkot) berbahan bakar minyak (BBM) dengan angkot berdaya listrik untuk mendukung langkah pemerintah pusat beralih dari ketergantungan energi fosil ke listrik.

Dikutip dari kantor berita Antara, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim saat dikonfirmasi dari Kota Bogor, Jumat (2/12/2022) mengatakan konversi angkot BBM ke angkot listrik menjadi salah satu pilihan di saat angkot masih cukup banyak beroperasi. Sementara angkutan bus yang menjangkau hingga ke wilayah-wilayah yakni Biskita Trans Pakuan masih terbatas dan sedang terus diupayakan.

"Bisa menjadi pilihan, tapi kami tetap butuh dukungan pemerintah pusat. Angkot BBM ke angkot listrik butuh berapa jika dikonversi," papar Dedie A Rachim.

Ia menyatakan pilihan itu muncul untuk program Pemerintah Kota Bogor dalam penataan transportasi yang selama ini cukup rumit mengatasi kemacetan. Namun kini mulai membaik seperti sekitar area sistem satu arah (SSA) mulai Tugu Kujang, Pasar Bogor, Surya Kencana, Kebun Raya Bogor, Istana Bogor, Lapangan Sempur hingga kembali ke Tugu Kujang.

Baca Juga: Jelang Mudik Natal dan Libur Tahun Baru, Komunitas Club Ayla Indonesia Ajak Gunakan BBM RON Tinggi

Sebelumnya, mulai dari Tugu Kujang hingga Pasar Bogor selalu mengalami kemacetan panjang akibat angkot dan penumpangnya yang kurang tertib serta para pedagang kaki lima. Ditambah kondisi mobil angkot yang banyak sudah kurang laik jalan.

Di samping itu, Pemerintah Kota Bogor memiliki program untuk menyebarkan aktivitas masyarakat yang bertumpu di pusat kota mulai mengisi ke wilayah-wilayah perbatasan.

Oleh karena itu, konversi angkot menjadi penting untuk mengurangi volume kendaraan itu di pusat kota dan digantikan Biskita Trans Pakuan

Sebagian angkot yang masih akan beroperasi di wilayah perbatasan pun perlu perubahan seiring kebijakan pemerintah pusat soal kendaraan listrik.

"Pertimbangan angkot listrik masih perlu pendalaman, sementara Biskita Trans Pakuan juga terus didorong untuk penambahan koridor," katanya.

Baca Juga: Wuling Jalin Kerja Sama dengan Gotion High-Tech untuk Kebutuhan Rantai Pasok Baterai mobil Listrik

Dedie A Rachim menerangkan masih ada dua koridor Biskita Trans Pakuan yang siap mengkonversi angkot 3:1 namun masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Percepatan koridor 3 dan 4 pada skema BTS Bis Kita dianggap penting, dimana trayek yang dilayani pada koridor 3 adalah Terminal Bubulak - Sukasari/Lawang Gintung, sedangkan koridor 4 melayani Ciawi - Pomad/Ciparigi. Koridor 3 memiliki panjang koridor 25,4 km, dan koridor 4 sepanjang 36,0 km.

Bis Kita, kini sudah menjadi moda transportasi alternatif yang begitu diminati masyarakat, sehingga Pemkot Bogor masih memerlukan dukungan untuk menambah koridor. Total penumpang sampai saat ini adalah 4.728.484 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI