Suara.com - Astra Honda Youth Preneurship Programme atau AHYPP adalah program terobosan untuk membangun jiwa kewirausahaan anak muda sejak dini, sejak menjadi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Produsen sepeda motor PT Astra Honda Motor menggagas ide ini dalam upaya memperkuat program membangun kewirausahaan bengkel bagi pelajar dan alumni SMK.
"Program ini telah menghasilkan lebih dari 30 generasi muda alumni SMK binaan Yayasan AHM yang mandiri dengan membuka bengkel," jelas Ahmad Muhibbuddin, Ketua Yayasan AHM Di Denpasar, Bali, Jumat (2/12/2022) sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara.
Para pelajar di SMK binaan Yayasan AHM ini, selain mendapat pendidikan teknik, juga pendidikan bisnis dalam kurikulum Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM).
Melalui program Yayasan AHM yang dikembangkan sejak 2017, PT Astra Honda Motor memberikan pembinaan dan bantuan modal bagi pelajar maupun alumni SMK yang mengembangkan wirausaha bengkel.
"Saat ini lebih dari 30 bengkel wirausaha muda binaan AHM ini terus dibina dan didampingi. Mereka tersebar di pembinaan dan pendampingan kepada lebih dari 30 di Aceh, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Pulau Bali," lanjut Ahmad Muhibbuddin.
Ia berharap program ini mampu mendukung layanan purnajual sepeda motor ke masyarakat. Sekaligus menyerap tenaga kerja dan menumbuhkan ekonomi sekitar.
Salah satu bengkel yang berhasil dari program ini adalah bengkel Esta Garage milik Yoga Prasetyo, alumni SMM Muhammadiyah 2 Genteng, Banyuwangi. Ia membangun bengkel sepeda motor di Canggu Bali, dengan omzet rata-rata Rp25 juta per bulan, dan mampu mempekerjakan tiga mekanik.
Manager CSR AHM Agus Subagja mengatakan selain Yoga Prasetyo di Bali, ada satu alumni SMK lagi yang terbilang berhasil membuka bengkel dengan omzet Rp125 juta per bulan.
Yayasan AHM terus memonitor bengkel binaan melalui platform digital berbasis web, yaitu Digital Monitoring Mentoring & Evaluation System (DMMES) AHYPP. Platform ini juga dirancang memberikan edukasi dalam mengelola administrasi bengkel. Mulai pengelolaan keuangan, pengelolaan ketersediaan suku cadang, hingga pembuatan invoice untuk para pelanggannya.
"Saat ini ada sekitar 300 permohonan (untuk pembinaan), namun kapasitas kami hanya sekitar 20 orang (per tahun)," jelas Agus Subagja.
Harapannya Yayasan AHM bisa menciptakan lebih banyak lagi wirausaha muda bengkel.