Sementara itu, di Jalan KH Abdullah bin Nuh, tampak terjadi kepadatan yang didominasi kendaraan pengantar bantuan kemanusiaan serta ambulans.
Keramaian lalu lintas mengarah ke Jalan Nasional arah lokasi terdampak bencana di Cugeunang, serta yang menuju Kecamatan Nagrak ke arah Desa Benjot, dan Jalan Rancagoong ke Warung Jengkol.
![Jalur Puncak, Cianjur, Jawa Barat, sempat macet dengan ekor antrian mencapai belasan kilometer menunju arah Boogor, Minggu (2/1) [Antara/Ahmad Fikri]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/02/26949-polres-sempat-tutup-jalur-menuju-puncak-cipanas-antisipasi-macet.jpg)
Pusat perbelanjaan City Mall di Simpang Tugu Gentur tampak belum beroperasi untuk publik. Akses masuk ditutup menggunakan rantai dan spanduk larangan masuk.
Sejumlah warung kelontong di sekitarnya sebagian masih tutup, demikian pula gedung-gedung perkantoran.
Lain halnya Pasar Ramayana Cianjur mulai kembali bergeliat. Pengunjung mulai memadati area di sekitar pasar untuk berbelanja.
Melintas di lokasi gempa Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, masih terlihat kerumunan warga korban gempa yang menyerbu kendaraan distribusi logistik. Bantuan berasal dari sejumlah yayasan maupun komunitas di luar Kabupaten Cianjur, seperti Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, hingga Palembang.
Iring-iringan kendaraan minibus pengantar bantuan rata-rata sebanyak dua hingga lima unit kendaraan. Satu kendaraan rata-rata diisi lebih dari empat penumpang.
Pendatang di lokasi juga terlihat Warga Negara Asing. Sejumlah tim evakuasi melarang mereka berswafoto di lokasi kejadian karena tidak dilengkapi alat pelindung diri, seperti helm maupun rompi.
![Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam perjalanan menembus kemacetan menuju posko Gempa Cianjur, menggunakan sepeda motor trail [Instagram: ridwankamil].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/30/47530-gubernur-jabar-ridwan-kamil-instagram-ig.jpg)
Spanduk bertuliskan "Di sini bukan area selfie dan wisata gempa" tampak terpasang di sejumlah pintu masuk menuju lokasi pengungsian penduduk di Jalan Nagrak Salahuni.
Area perkampungan padat penduduk itu masih menjadi daerah tujuan distribusi bantuan, menyusul jumlah korban gempa yang mencapai 9.000-an jiwa.