Suara.com - Dinamika kehidupan masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, belum sepenuhnya pulih usai Gempa Cianjur pada pekan menuju pengujung November (21/11/2022). Akan tetapi, situasi lalu lintas mulai berkurang dan situasi jalan raya ramai lancar, setelah 1 hari pascabencana gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo.
Dikutip dari kantor berita Antara, pantauan di titik gempa sekitar Tapal Kuda dan Warung Sate Shinta Jalan Raya Cianjur-Cipanas tampak lancar dengan kecepatan rata-rata kendaraan berkisar 20-40 km per jam.
Area longsor setinggi 10 m di dekat Warung Sate Shinta telah dirapikan untuk mengantisipasi longsor susulan. Caranya dengan meratakan gundukan tanah.

Rekayasa arus lalu lintas dengan cara buka tutup juga tidak diberlakukan lagi. Alat berat yang semula menghambat arus lalu lintas di bahu jalan, sudah seluruhnya disterilkan.
Volume kendaraan yang melintas di wilayah itu tidak sebanyak beberapa hari sebelumnya. Jika semula lokasi menjadi simpul kemacetan, kini arus lalu lintas cenderung ramai lancar dengan dominasi kendaraan bermotor dan minibus.
Situasi serupa juga tampak di sekitar Jalan Siliwangi dan Jalan Siti Jenab. Sebagian aktivitas distribusi bantuan menuju gudang logistik, dan posko di Kompleks Pemda Cianjur mulai berkurang.
Petugas lalu lintas dari unsur Kepolisian serta Dinas Perhubungan setempat masih bersiaga di beberapa simpul kemacetan, seperti pertigaan hingga yang menuju pusat keramaian.
Ruas jalan menuju ke Jambu Dipa yang semula mengalami kelebihan kapasitas karena aktivitas kendaraan melebihi lebar jalan dan parkir di bahu jalan, sebagian telah disterilkan oleh petugas.
Petugas juga tampak mengalihkan parkiran kendaraan milik para relawan yang mendistribusikan bantuan di bahu jalan. Petugas mengarahkan bantuan menuju posko yang berada di Kompleks Pemda Cianjur.
Sejumlah tenda pengungsi yang dibangun secara swadaya oleh korban gempa di bahu jalan juga telah dibongkar secara mandiri.