Produksi Pelumas untuk Sektor Otomotif, Simak Jalur Produksi Pabrik Pertamina Lubricants di Tanjung Priok

Rabu, 30 November 2022 | 10:59 WIB
Produksi Pelumas untuk Sektor Otomotif, Simak  Jalur Produksi Pabrik Pertamina Lubricants di Tanjung Priok
Beberapa produk segmen otomotif dari Pertamina adalah Fastron di sektor roda empat atau mobil, Enduro bagi kebutuhan sepeda motor, serta Meditran sebagai pendukung kendaraan niaga [ANTARA/Pertamina].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pertamina Lubricants (PTPL) menghasilkan produk pelumas atau oli untuk berbagai segmen. Peruntukannya antara lain untuk sektor otomotif dan industri.

Dikutip dari kantor berita Antara, pabrik pengerjaan produk PTPL g tersebar di berbagai wilayah, salah satunya adalah di kawasan Tanjung Priok, Jakarta.

"Ini adalah salah satu fasilitas produksi terbesar. Harapannya fasilitas produksi di Jakarta ini dapat memenuhi kebutuhan pelumas di Indonesia dan untuk ekspor," jelas Direktur Operasi PTPL, Sigit Pranowo di Production Unit Jakarta (PUJ), pada Selasa (29/11/2022).

Ia memaparkan bahwa pabrik di Tanjung Priok ini menghasilkan sejumlah produk unggulan berkualitas dunia dalam segmen otomotif. Antara lain Fastron di sektor roda empat atau mobil, Enduro bagi kebutuhan sepeda motor, serta Meditran sebagai pendukung kendaraan niaga.

Baca Juga: Selaras Roadmap Pemerintah untuk Kendaraan Elektrifikasi, Pertamina Lubricants Siapkan Pelumas EV

Jalur produksi pelumas atau oli di pabrik Pertamina, kawasan industri Tanjung Priok Jakarta [ANTARA/Pertamina].
Jalur produksi pelumas atau oli di pabrik Pertamina, kawasan industri Tanjung Priok Jakarta [ANTARA/Pertamina].

"Seluruh sarana fasilitas produksi yang digunakan berteknologi canggih dan full automation," kata Manajer PUJ Dody Arief Aditya.

Fasilitas produksi Lube Oil Blending Plant atau LOBP PUJ di antaranya terdiri dari Lube Oil Blending Plant dengan kapasitas produksi 270 juta liter per tahun. Lalu, Grease Plant memiliki kapasitas produksi 8.000 MT per tahun, dan Viscosity Modifier Plant berkapasitas produksi 14 juta liter per tahun.

Selain itu, pabrik ini memiliki gudang bahan baku, blending system, packaging system dan gudang penyimpanan peluas lewat pengontrolan secara otomatis, yang akan meningkatkan kualitas pelumas.

"Dengan menggunakan teknologi modern, maka berdampak positif kepada tingkat akurasi product blending yang tinggi," jelasnya.

Dody Arief Aditya menambahkan, seluruh pabrik PTPL menerapkan Konsep Dasar Total Quality Control (TQC) dalam delapan tahapan.

Baca Juga: Estafet Peduli Bumi di Denpasar, Asuransi Astra Pasang Solar Panel sampai Bagikan Literasi Keuangan

"TQC merupakan sistem jaminan kualitas terpadu, mulai dari pemasok hingga hasil keluaran produksi, distribusi, dan di pasaran. TQC dilakukan untuk mencegah ketidaksesuaian lolos ke proses berikutnya, atau ke pelanggan, dan mencegah terjadinya produk cacat," lanjut Dody Arief Aditya.

Adapun seluruh production unit dilengkapi laboratorium produk untuk menguji pelumas Pertamina yang akan dipasarkan. PTPL menjadi satu-satunya perusahaan pelumas di Indonesia yang memiliki laboratorium uji oli tersendiri.

"Dalam setiap inovasi produk, terdapat sedikitnya belasan macam pengujian laboratorium termasuk analisa struktur, molekul, sifat fisika dan kimia serta kemurnian bahan baku. Setelah menemukan formula, pelumas lalu memasuki tahan pengujian," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI