Suara.com - Saat ini dunia elektrifikasi di berbagai negeri diandalkan menjadi industri inti masa depan. Oleh karena itu, industrialisasi kendaraan listrik juga mesti dibangun dan dikembangkan di Indonesia. Utamanya mengingat potensi sumber daya alam Tanah Air kita.
Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, Gilarsi W. Setijono, Direktur Utama VKTR menyatakan regulasi kendaraan listrik yang ideal agar segera diterbitkan pemerintah dalam waktu dekat.
Hal ini disampaikan saat PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR atau disebut Vektor) bekerja sama dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Pemetaan Potensi Membangun Industri Elektrifikasi Transportasi Indonesia" dan pameran teknologi, di Kampus PENS, Surabaya, Selasa (29/11/2022).
Dikatakan, untuk mempercepat tumbuhnya industri ini memang diperlukan serangkaian ketentuan yang jelas seperti aturan terkait operasional angkutan umum kendaraan listrik, kendaraan baru dan kendaraan hasil retrofit.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Target Penjualan 1 Juta Unit EV pada 2035, Gaikindo Sambut dengan Optimisme
Selain itu, regulasi terkait dengan infrastruktur kendaraan listrik, aturan teknis produksi dan penggunaan baterai, hingga ketentuan terkait insentif pembiayaan dari Pemerintah untuk kendaraan listrik.
"Kita juga perlu meningkatkan keterjangkauan dengan menumbuhkan pabrikan lokal. Secara langsung hal ini akan menaikkan nilai ekonomis, sekaligus mematuhi aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN)," ungkap Gilarsi W. Setijono.
VKTR terus menjalin sinergi dan memperkuat koordinasi dengan pihak regulator, pelaku industri, dan instansi akademik, terutama berkenaan dengan skema bisnis dan pengembangannya di masa depan.
"Paling penting, sebagai salah satu pelopor di industri ini, tentu kami akan selalu membutuhkan dukungan pemerintah dalam setiap tahap pengembangan," jelasnya.
Dalam kegiatan itu PENS dan VKTR sekaligus menggelar pameran teknologi di saat yang sama. Salah satunya, mereka memamerkan keberhasilan kolaborasi kedua pihak dalam mengubah sepeda motor bermesin motor bakar konvensional menjadi sepeda motor bertenaga motor listrik, dengan teknologi yang disebut retrofit.
Baca Juga: Jadi Basis Pariwisata Indonesia, Bali Masuk Target Pengembangan Kendaraan Listrik Setelah Jakarta