Suara.com - Sepekan pascagempa di Cianjur (21/11/2022), evakuasi dan bantuan terus bergulir. Termasuk berbagai upaya mencapai daerah paling terisolasi. Salah satunya adalah kegiatan menyalurkan bantuan obat-obayan dan logistik yang dilakukan para petugas Polres Cianjur, Jawa Barat.
Dikutip dari kantor berita Antara, Polres Cianjur menurunkan puluhan anggota bermotor trail untuk menyalurkan logistik dan bantuan obat-obatan ke posko kesehatan di daerah terujung yang masih terisolasi. Tujuannya agar bantuan bisa sampai, utamanya mencapai perkampungan warga terdampak.
Kapolres Cianjur Jawa Barat, AKBP Doni Hermawan di Cianjur, Senin (28/11/2022) menyatakan bahwa 32 anggota Polres Cianjur menggunakan sepeda motor jenis trail bertugas menyalurkan obat-obatan ke posko terjauh ketika terjadi antrean kendaraan dan longsor susulan.
"Sepeda motor dapat menjangkau daerah terluar yang belum mendapat pasokan, ketika kendaraan roda empat tidak bisa sampai ke lokasi. Setiap hari puluhan anggota bermotor akan menyuplai obat-obatan dan bantuan lain ketika terjadi kemacetan," papar AKBP Doni Hermawan.
Baca Juga: Motor Trail Jadi Andalan Tim Reaksi Cepat BNPB Tangani Pengungsi Mandiri Gempa Cianjur
Meski berisiko tinggi, puluhan anggota bermotor tetap menjalankan tugas kemanusiaan agar warga korban gempa tidak mengalami kesulitan akibat bantuan logistik tidak kunjung sampai.
Polres Cianjur juga mendapat bantuan helikopter untuk menyalurkan logistik ketika tidak terjangkau melalui darat.
Jumlah personel bermotor akan ditambah sesuai kebutuhan agar warga di kecamatan terdampak tidak sampai kesulitan mendapatkan bantuan. Sedangkan bagi warga yang belum mendapatkan bantuan juga bisa datang langsung ke Polres Cianjur.
"Kami juga menyalurkan bantuan dari Mabes Polri, Polda dan Polres se-Indonesia, kalau ada warga yang belum mendapatkan atau butuh bantuan logistik dapat datang langsung ke Mapolres Cianjur," ujar AKBP Doni Hermawan.
Polres Cianjur juga mengimbau warga yang hendak menyalurkan bantuan agar tidak melakukan konvoi kendaraan. Pasalnya bisa mengganggu proses evakuasi dan penyaluran distribusi yang dilakukan relawan dari berbagai bidang. Termasuk jalur tangki air dalam memenuhi kebutuhan air bersih para pengungsi.