Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa Tim Reaksi Cepat (TRC) menggunakan motor trail untuk mengantarkan bantuan logistik. Mereka mencapai para korban Gempa Cianjur di pengungsian mandiri. Demikian dikutip dari kantor berita Antara.
"Ada berita kalau logistik masih kurang, pengungsian masih ada yang terlalu seadanya. Ini kami tindak lanjuti terus. Kepala BNPB memimpin sendiri skuad motornya," jelas Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam Disaster Briefieng yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (28/11/2022).
Ia menyatakan 30 unit motor disiapkan di posko utama penanggulangan bencana gempa Cianjur. Tujuannya agar bisa menjangkau para korban di daerah yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Sedangkan personelnya terdiri dari anggota BNPB dan TNI/Polri.
Setiap personel yang dikerahkan memanggul langsung bahan-bahan logistik menggunakan sebuah ransel yang di antaranya berisikan matras, selimut dan makanan siap saji. Bantuan itu bisa digunakan satu keluarga selama lima hari ke depan.
Baca Juga: Rayakan Hari Ulang Tahun Kedelapan, Komunitas Toyota Wish Galang Dana untuk Korban Gempa Cianjur
"Kami masukkan dalam backpack kemudian dibawa satu orang dengan satu unit motor. Ini untuk merespon aduan masyarakat misal di titik A belum tersentuh, kami kejar ke sana, titik B belum maka unit reaksi cepat dengan motor kejar ke sana," jelas Abdul Muhari.
Ia menambahkan di hari pertama sebanyak 14 unit motor lengkap dengan dukungan logistik yang dibawa melaksanakan tugas. Meski demikian, tantangan yang harus dihadapi para personel motor adalah kondisi geografis berbeda-beda.
Jika para personel dihadapkan kepada titik pengungsian yang berada di bawah dan curam, mereka akan meninggalkan motor dan turun sendiri memanggul persediaan logistik itu supaya setiap pengaduan masyarakat dapat dituntaskan.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB juga menyampaikan terdapat 331 titik kawasan pengungsian terpusat atau kawasan yang terdiri dari beberapa tenda yang dihuni lebih dari 25 pengungsi. Sedangkan pada kawasan pengungsian mandiri jumlahnya sangat banyak dan masih diupayakan oleh personel untuk digapai.
Oleh karenanya, pihak BPNP meminta masyarakat untuk memahami setiap tantangan yang dihadapi dan turut membantu BNPB menjaga performa tim di lapangan agar tetap kondusif dan dapat melakukan tiap pekerjaannya dengan baik.
Baca Juga: Larangan Bawa Motor untuk Murid Sekolah yang Belum Punya SIM Adalah Bagian Tertib Berlalu Lintas
"Kami akan berusaha menjangkaun namun masih butuh waktu. Kalau pengungsian mandiri ini ada dalam satu klaster kawasan maka dropping logistik ini bisa dilakukan pakai heli. Namun kalau titik terpisah-pisah, ini yang coba kami kejar pakai bantuan diangkut roda dua," pungkasnya.