Situasi Musim Hujan dan Cuaca Ekstrem, Diimbau Kegiatan Desa Wisata Tanpa Kegiatan Susur Sungai

Rabu, 23 November 2022 | 10:15 WIB
Situasi Musim Hujan dan Cuaca Ekstrem, Diimbau Kegiatan Desa Wisata Tanpa Kegiatan Susur Sungai
Wisata jip di lereng Gunung Merapi, Sleman, Rabu (4/5/2022). Sebagai ilustrasi [SuaraJogja.id/Hiskia Andika].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wisata jelajah keelokan desa sampai kegiatan outbound menyusuri sungai menggunakan tunggangan Four-Wheel Drive atau 4WD menjadi salah satu paket seru yang ditawarkan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satu destinasinya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dikutip dari kantor berita Antara, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, DIY mengimbau pengelola desa wisata yang ada di wilayah setempat untuk tidak membuat kegiatan outbond susur sungai kepada tamu atau pengunjung selama musim hujan dan cuaca ekstrem.

"Selain kegiatan susur sungai, kegiatan lain yang rawan dan berpotensi menimbulkan bahaya saat musim hujan agar jangan diagendakan," jelas Nyoman Rai Savitri, Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Usaha Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman di Sleman, Rabu (23/11/2022).

Wisatawan menikmati jip di lereng Merapi tepatnya di Kali Kuning, Pakem, Sleman, Selasa (3/5/2022) pagi. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]
Wisatawan menikmati jip di lereng Merapi tepatnya di Kali Kuning, Pakem, Sleman, Selasa (3/5/2022) pagi. Sebagai ilustrasi [Suara.Jogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

Menurutnya, kegiatan yang dinilai rawan di antaranya perjalanan di kawasan perbukitan berpotensi longsor, maupun aktivitas di embung atau cerukan air terhubung aliran sungai.

Baca Juga: Tempuh Perjalanan Bermobil, Presiden Joko Widodo Pastikan Akses Jalan yang Tertutup Akibat Gempa Cianjur Sudah Terbuka

"Selain itu pengelola juga kami minta untuk mewaspadai pohon-pohon besar yang ada di lingkungan desa wisata, terutama yang rawan tumbang," lanjut Nyoman Rai Savitri.

Ia mengatakan Dinas Pariwisata Sleman beberapa waktu lalu telah memberikan pelatihan penanggulangan bencana kepada para pengelola dan pelaku wisata.

"Dengan bekal pelatihan ini diharapkan pelaku wisata dapat melakukan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana terutama untuk pertolongan pertama jika terjadi bencana," tandas Nyoman Rai Savitri.

Selanjutnya ia juga meminta pengelola untuk terus mengikuti perkembangan cuaca dari BMKG Yogyakarta dan selalu menjalin komunikasi dengan BPBD Sleman maupun komunitas relawan penanggulangan bencana.

"Sedangkan bagi desa wisata yang berada di kawasan lereng Gunung Merapi juga kami minta terus memantau aktivitas Gunung Merapi dari instansi berwenang (BPPTKG) dan merespon cepat jika ada peringatan dini," katanya.

Baca Juga: Hadirkan Suguhan Donuts Sempurna di F1 GP Abu Dhabi 2022, Juara Dunia Empat Kali Sebastian Vettel Undur Diri

Unsur keamanan, kenyamanan dan keselamatan wisatawan atau pengunjung harus menjadi prioritas dalam kegiatan kepariwisataan. Termasuk perhatian terhadap kondisi dan situasi alam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI