Pertumbuhan Sektor Otomotif di Atas Ekonomi Nasional, Beri Kontribusi Besar Bagi PDB Indonesia

Selasa, 22 November 2022 | 23:54 WIB
Pertumbuhan Sektor Otomotif di Atas Ekonomi Nasional, Beri Kontribusi Besar Bagi PDB Indonesia
GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Sabtu (13/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertumbuhan sektor otomotif berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional dengan industri alat angkutan merupakan salah sektor industri yang tergabung dalam industri pengolahan nonmigas.

Dikutip dari kantor berita Antara, sektor ini tumbuh cukup signifikan sejak kuartal kedua 2021 sehingga mampu meneruskan tren pemulihan sampai tumbuh mencapai 10,26 persen pada kuartal ketiga 2022.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sektor otomotif mampu tumbuh signifikan sehingga berkontribusi besar terhadap PDB Indonesia.

Deretan sepeda motor listrik Honda, lengkap dengan battery swap yang berada di background dalam pameran IMOS 2022 [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Deretan sepeda motor listrik Honda, lengkap dengan battery swap yang berada di background dalam pameran IMOS 2022 [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

“Indonesia disebut sebagai the bright spot in the dark dengan perekonomian yang mampu tumbuh di atas rata-rata perekonomian global,” paparnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (21/11/2022).

Baca Juga: Garda Medika dari Asuransi Astra Luncurkan E-appointment Daftar Rawat Jalan Cashless Tanpa Antre, Perdana di Tanah Air

Berdasarkan data Gaikindo, pada Oktober 2022 penjualan secara wholesales dari pabrik ke dealer mobil baru tercatat sebanyak 93,19 ribu unit atau tumbuh 23,37 persen (yoy) dibandingkan Oktober 2021.

Pertumbuhan yang signifikan dan memiliki kontribusi besar terhadap produk domestik bruto atau PDB juga menjadi dorongan pemerintah untuk mengembangkan sektor otomotif agar mendukung era elektrifikasi untuk menjadi masa depan sistem transportasi di Indonesia.

Untuk potensi permintaan Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik di dunia sendiri diperkirakan juga akan terus meningkat dan mencapai sekitar 55 juta unit EV hingga 2040 berdasarkan data Bloomberg.

Oleh sebab itu, Indonesia menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL BB)/BEV untuk Transportasi Jalan untuk menangkap peluang.

“Berbagai regulasi turunan dari Perpres tersebut juga telah diterbitkan dalam rangka mempercepat pengembangan ekosistem KBL-BB di Indonesia,” jelas Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Garda Healthtech Raih Marketeers OMNI Brands of The Year 2022 untuk Produk Asuransi Kesehatan Basis Digital

Ia menuturkan langkah produksi mobil dengan teknologi elektrifikasi dapat memberikan manfaat bagi ketahanan ekonomi serta mendukung komitmen Net Zero Emission.

Pertumbuhan positif Indonesia sebesar 5,72 persen (yoy) pada kuartal ketiga 2022 salah satunya ditopang oleh sektor industri pengolahan nonmigas yang tumbuh sebesar 4,88 persen (yoy) dengan kontribusi kepada PDB sebesar 16,10 persen.

Sementara itu dari sisi produksi, utilisasi industri kendaraan bermotor pada Oktober 2022 mencapai 69,20 persen yang meningkat lebih tinggi dibandingkan selama pandemi yaitu rata-rata hanya sebesar 40 persen.

Airlangga Hartarto berharap sektor industri mampu terus tumbuh karena tercermin dari Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang pada Oktober 2022 meneruskan tren ekspansif 14 bulan berturut-turut yaitu di level 51,8.

Menurutnya, Indonesia adalah pasar kendaraan bermotor terbesar di ASEAN namun car ratio roda empat di Indonesia masih relatif rendah yaitu sebesar 99 mobil per 1.000 penduduk

“Ini menandakan industri otomotif masih berpotensi besar untuk tumbuh di masa depan,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI