Suara.com - Bicara soal kiprah perempuan sebagai driver Formula 1 atau F1 terbilang minim. Terakhir adalah Lella Lombardi pada 1976. Pembalap yang memuli debut pada 1974 serta wafat karena kanker saat berusia setengah abad itu berprestasi finish enam besar dalam laga jet darat bersama kaum Adam.
Dikutip dari kantor berita Antara, kekinian F1 meluncurkan seri kejuaraan baru untuk putri bertajuk F1 Academy setelah krisis keuangan memaksa kejuaraan W Series membatalkan tiga balapan terakhirnya musim ini.
"Keberagaman sangatlah penting dalam olah raga balap, dengan F1 Academy kami akan membuktikan bahwa para driver perempuan memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk berkompetisi di level tinggi," tandas Bruno Michel, manajer F1 Academy.
"Saya sangat yakin apabila perempuan muda diberi pengalaman yang sama dengan driver lelaki maka bisa meniti tangga kesuksesan. Tujuan kami melihat para driver perempuan berlaga di grid F3 dalam dua hingga tiga tahun ke depan, dan melihat mereka dengan segera menjadi penantang poin dan podium. Harapannya kategori ini akan menginspirasi lebih banyak driver putri berkompetisi di olah raga balap untuk level tertinggi," lanjutnya.
Penyelenggara mengatakan mereka yakin bisa mendatangkan kembali W Series, yang debut pada 2019 dan berjalan dengan dukungan dana dari F1 pada 2023. Laga W Series sendiri bisa diikuti secara gratis dan menyediakan hadiah bagi pemenang sebesar 500.000 dolar Amerika Serikat (AS) dari total 1,5 juta dolar AS.
Formula 1 meluncurkan seri kejuaraan balap khusus putri F1 Academy pada Jumat (18/11/2022) yang akan mulai bergulir tahun depan sebagai sarana pencarian bakat dan mempersiapkan para driver muda perempuan ke kategori lebih tinggi.
Kejuaraan ini bakal diikuti lima tim dari Formula 2 dan Formula 3, grid terdiri dari 15 jet darat, di mana setiap tim menurunkan tiga driver dengan usia minimal 16 tahun.
Formula 1 menyediakan subsidi sebesar 150.000 euro untuk setiap tunggangan single seater per tim, dan setiap driver bakal merogoh kocek yang sama untuk dapat berpartisipasi. Sisa anggaran yang diperlukan akan ditanggung oleh tim.
Jet darat ini mengandalkan sasis Tatuus T421,dengan mesin turbocharge Autotecnica berkekuatan 165 dk. Ban akan didukung sponsor Pirelli sebagai pemasok ban tunggal kejuaraan.
Musim pertama terdiri dari tujuh seri, masing-masing terdiri dari tiga balapan, total terdapat 21 balapan ditambah 15 hari untuk tes ofisial, dan kalender 2023 akan dirilis dalam waktu dekat.
"Setiap orang harus memiliki kesempatan untuk mengejar mimpi dan meraih potensinya dan Formula 1 ingin memastikan kami melakukan segalanya yang kami bisa untuk menciptakan keberagaman yang lebih luas dan jalan menuju olahraga yang luar biasa ini," jelas CEO Formula 1 Stefano Domenicali dalam laman resmi F1.
Menurutnya F1 Academy akan menjadi kesempatan terbaik bagi para driver putri untuk memenuhi ambisinya lewat program yang komprehensif dalam mendukung karier mereka. Juga menambah pengetahuan untuk naik ke kelas F3, F2, bahkan Formula 1.
"Semakin banyak kesempatan semakin baik, dan ini didesain untuk menyediakan jalur bagi para driver menuju kesuksesan," pungkas mantan pimpinan tim Ferrari F1 itu.