Suara.com - Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali yang berlangsung di kawasan Nusa Dua, berakhir sudah. Dalam penyelenggaraan dua hari (15-16/11/2022), acara yang dihadiri kepala negara, tokoh pemerintahan, serta perwakilan berbagai negeri itu mengandalkan transportasi darat bertenaga listrik.
Jumlah Electric Vehicle (EV) dari sepeda motor, passenger car, hingga bus yang difungsikan tidak kurang 400 unit. Terdiri dari buatan dalam negeri, Korea Selatan, Jepang, serta Amerika Serikat.
Sementara itu, di luar acara para pengemudi ojek online atau daring juga turut merasakan perbaikan pendapatan saat KTT G20 Bali berlangsung.
Dikutip dari kantor berita Antara, KTT G20 membawa berkah bagi banyak pihak, karena forum yang dihadiri ribuan orang dari berbagai negara itu membuat geliat ekonomi ikut bertumbuh di Indonesia, terutama di Pulau Dewata.
Baca Juga: Motor Listrik GESITS Ditawarkan Sebagai Proyek Kerja Sama kepada Beberapa Negara Afrika
Seorang pengemudi ojek daring bernama Yandi saat KTT G20 berlangsung meraup pendapatan sekitar Rp 200.000 per hari, atas layanan jasa mengantar penumpang.
Umumnya ia bisa mengantar 10-15 penumpang per hari selama KTT G20. Meski jarak pengantaran terbilang jauh dari pada biasanya, namun lumayan, dibandingkan di saat sebelum berlangsungnya KTT G20. Yaitu hanya lima atau enam orang per hari.
Lelaki asal Denpasar ini menyebutkan penumpang yang diantar adalah warga Indonesia dari luar kota atau warga lokal Bali. Tidak banyak warga negara asing yang menyewa layanan jasanya.
Sementara itu, seorang pengemudi ojek dengan sapaan Made dibayar sebagai penyedia jasa ojek gratis selama penyelenggaraan KTT G20 Indonesia.
Ia mengandalkan sepeda motor listrik dan bertugas mengantar para delegasi dan wartawan secara gratis dari satu titik ke titik lain yang telah ditentukan di seputar kawasan Nusa Dua.
Baca Juga: Terima Hibah 20 Unit Motor Listrik, Polrestabes Surabaya Fungsikan Sebagai Kendaraan Patroli
Made enggan menyebut pendapatan yang diperolehnya, hanya memberikan kode bisa untuk menambah dana pembelian susu anak.
Senada pengemudi ojek daring, sejumlah pedagang di Pasar Badung, Kota Denpasar, juga menerima berkah atas penyelenggaraan KTT G20 Indonesia. Pedagang bernama Ratih, misalnya, mengatakan penyelenggaraan KTT G20 memberikan dampak positif bagi usahanya.
Perhatian Presiden Joko Widodo kepada masyarakat tidak surut selepas penyelenggaraan KTT G20 Indonesia.
Sehari setelah penutupan KTT G20 di Apurva Kempinski Bali, Presiden meninjau Pasar Badung, sebuah pasar tradisional yang telah hadir sejak masa lampau dan terus diperbarui selaras zaman.
Di sana Presiden disambut ratusan pengunjung dan pedagang yang sudah menanti kedatangannya. Juga membuka dialog dengan pedagang, menanyakan tentang penjualan dan kesulitan yang dihadapi para pedagang, termasuk mengecek harga-harga kebutuhan pokok.
Menurut Presiden, langkahnya mengecek persoalan di lapangan, khususnya yang dihadapi pedagang dan masyarakat kecil, bisa memberikan masukan kepada pemerintah dalam membuat kebijakan yang tepat sasaran.
Di pasar ini Presiden juga membagikan sejumlah paket sembako, dan bantuan uang tunai.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Sewakadarma Ida Bagus Kompyang Wiranata menyebut total 150 pedagang di Pasar Badung menerima bantuan tunai dari Presiden RI Joko Widodo, serta 1.200 paket sembako untuk seluruh pedagang dan pekerja di pasar.
Adapun ke-150 penerima amplop bertuliskan bantuan kemasyarakatan Presiden Joko Widodo dipilih secara acak oleh orang nomor satu di Republik Indonesia itu, sementara paket-paket sembako diakomodasi Perumda Sewakadarma untuk dibagikan sampai habis.
Penyelenggaraan KTT G20 Indonesia adalah salah satu pemicu kebangkitan kegiatan perekonomian masyarakat, di mana mata dunia tertuju pada Bali selama penyelenggaraan.
Berbagai lokasi pertemuan pemimpin delegasi KTT G20 yang kerap diberitakan oleh media, diharapkan akan mendorong masyarakat dunia untuk datang ke Bali guna berwisata.