Suara.com - Foxconn menggandeng Gogoro, Industri Baterai Indonesia (IBC), dan Indika Energy berencana untuk berinvestasi senilai 8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan baterai listrik.
Dikutip dari kantor berita Antara, sebelumnya Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM, Foxconn, Gogoro, Industri Baterai Indonesia (IBC), dan Indika Energy telah diteken pada 21 Januari 2022.
Disebutkan bahwa Foxconn, Gogoro, IBC, dan Indika berencana untuk berinvestasi di industri kendaraan listrik. Yaitu kendaraan listrik roda empat, roda dua, dan bus listrik; industri baterai kendaraan listrik; dan industri pendukung: energy storage system, stasiun penukaran baterai, industri daur ulang baterai, Research & Development (R&D) dan pelatihan.
Kerja sama yang disepakati meliputi pengembangan ekosistem energi baru berkelanjutan melalui investasi pada baterai listrik, kendaraan listrik dan berbagai industri pendukungnya melalui skema kerja sama Build-Operate-Localize (BOL) di Indonesia.
Baca Juga: Kurangi Emisi Karbon, Electrum Sediakan Motor Listrik Gogoro dan Gesits untuk Operasional Gojek
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Foxconn akan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek pengembangan ekosistem kendaraan listrik pada awal 2023.
"Mereka akan memulai groundbreaking pada awal tahun depan. Mereka akan masuk ekosistem kendaraan mobil terutama bus. Yang kedua mereka akan melakukan investasi di ekosistem baterainya. Lokasinya di Batang," jelas Bahlil Lahadalia dalam keterangan pers melalui video yang diterima di Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Ditambahkannya bahwa sejauh ini Foxconn telah membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan Indika Energy yaitu Foxconn Indika Motor (FIM) untuk memulai proyek.
Foxconn-Indika Energy juga telah menyerahkan lima unit bus listrik yang digunakan untuk mendukung Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali.
Realisasi investasi Foxconn, perusahaan asal Taiwan itu akan menjadi jawaban atas proses panjang negosiasi pemerintah.
Baca Juga: Bisnis Sediakan Baterai Kendaraan Listrik, IBC Dukung Terbentuknya Ekosistem dan Lapangan Kerja Baru
"Ini adalah sebagai jawaban dari sebuah proses panjang negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan Foxconn dan menjalankan arahan Bapak Presiden," jelas Bahlil Lahadalia.
Ia telah berdiskusi dengan Young Liu, Chairman Foxconn, pabrikan perakit Apple.
"Saya pikir beliau punya pandangan yang sekarang berbeda dengan yang sebelumnya, karena 20 tahun yang lalu Young Liu juga datang ke sini untuk meminta Foxconn bisa masuk ke Indonesia," paparnya.
"Sekarang, Indonesia mampu menyelesaikan kebutuhan seperti lahan, insentif, kemudian perizinan dan juga ada fasilitas lain yang dibutuhkan selama memenuhi unsur aturan," pungkas Bahlil Lahadalia.