Suara.com - Berbincang seputar mobil listrik, dimensi mungil atau mini menjadi salah satu pilihan. Simak saja sederet produk di kategori ini, termasuk yang hadir sebagai sarana transportasi official Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali.
Sementara di berbagai negara Eropa, produk EV kategori mini juga banyak disukai. Praktis dan efisien, juga berfungsi sebagai city car ramah lingkungan. Salah satunya adalah Citroen AMI Buggy.
Dikutip dari kantor berita Antara, Tan Kim Piauw, Advisory Board Indomobil Group menilai tren dan minat akan mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) kian meningkat di berbagai belahan negara.
Mobil tenaga listrik ini membutuhkan komponen yang vital. Salah satunya adalah semikonduktor yang tengah mengalami krisis sejak pandemi COVID-19 dimulai.
Baca Juga: Motor Listrik GESITS Ditawarkan Sebagai Proyek Kerja Sama kepada Beberapa Negara Afrika
Karena itu, mobil listrik Citroen AMI Buggy masih belum dipasarkan di Indonesia dalam waktu dekat. Salah satu alasannya adalah keterbatasan pasokan atau supply dari chip dan semikonduktor.
"Keterbatasan produksi dan supply perusahaan otomotif ini bisa dilihat dari banyak sisi. Bisa karena permintaan yang lebih tinggi daripada supply atau produksi. Namun sekarang di beberapa produk adalah masalah chip dan kapasitas pabrik," jelas Tan Kim Piauw, dalam temu media di Jakarta, Kamis (17/11/2022).
"Jadi, dari Citroen sendiri, bukan hanya di Indonesia tapi di dunia juga banyak faktor yang mempengaruhi supply ke banyak negara," imbuhnya.
Citroen AMI Buggy sendiri adalah salah satu produk yang susah didapatkan karena hanya diluncurkan terbatas. Tan Kim Piauw menyatakan unit test drive mobil listrik compact untuk para jurnalis adalah satu dari 50 unit di dunia.
Citroen yang kini telah kembali ke Indonesia dan berada di bawah bendera Indomobil Group bersama Stellantis menyatakan akan menghadirkan kendaraan listrik yang cocok bagi pasar Indonesia.
"Tentu kami akan memasarkan EV di Indonesia, nanti akan diperkenalkan dulu. Mudah-mudahan, karena produksi Citroen ini harapannya bisa terus ditingkatkan," tandas Tan Kim Piauw.
"Pasar otomotif terus tumbuh. Dalam satu tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang bagus, di mana lebih dari 20 persen per September. Harapannya kami memiliki ruang untuk memasarkan produk, meski disebutkan tahun depan adalah tahun krisis. Semoga tidak seperti yang dikhawatirkan," lanjutnya.
"Kepercayaan diri kami akan market otomotif Indonesia masih besar dan potensi pertumbuhannya luar biasa. Ini juga dilihat oleh Stellantis, bahwa Indonesia potensinya besar dan kami bisa lihat banyak produsen yang masuk ke Indonesia, karena didukung dengan banyak faktor seperti jumlah populasi, GDP, dan sumber alam yang mendukung untuk EV," pungkasnya.