Pengalaman Berikan Layanan Pembiayaan dan Asuransi Kendaraan Konvensional, Perbankan Menilik Peluang Electric Vehicle

Kamis, 17 November 2022 | 18:28 WIB
Pengalaman Berikan Layanan Pembiayaan dan Asuransi Kendaraan Konvensional, Perbankan Menilik Peluang  Electric Vehicle
Ilustrasi asuransi mobil [Insureka].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah ingin membangun ekosistem kendaraan listrik berskala besar yang mencakup sektor hulu hingga hilir. Setelah memproduksi mobil listrik, pemerintah juga ingin melanjutkan pembangunan industri untuk daur ulang baterai listrik sehingga tercipta ekosistem kendaraan listrik yang besar di dalam negeri.

Jika ekosistem mobil listrik dari hulu ke hilir dibangun di Indonesia, maka ke depannya harga mobil listrik bisa menjadi lebih murah. Terlebih, Indonesia memiliki kekayaan alam, seperti nikel, yang menjadi sumber bahan baku komponen kendaraan listrik. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi, harga mobil listrik juga diyakini bisa ditekan.

Dikutip dari kantor berita Antara, pihak perbankan tengah membidik besarnya potensi pembiayaan ke berbagai sektor yang terkait dalam ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai atau KBLBB di dalam negeri. Atau Electric Vehicle (EV).

Anggota Paspampres berjaga di samping mobil listrik yang akan digunakan oleh delegasi KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (10/11/2022). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj].
Anggota Paspampres berjaga di samping mobil listrik yang akan digunakan oleh delegasi KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (10/11/2022). Sebagai ilustrasi mobil listrik [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj].

"Saya percaya ini adalah opportunity yang terbuka lebar buat perbankan. Mungkin terbukanya sekaligus tidak terbuka luas, tapi sudah terbuka. Dan yang kedua saya percaya siapa yang duluan memulai untuk mendapatkan opportunity tersebut dengan cara yang benar, ia akan keluar sebagai pemenang," jelas Direktur Bisnis UKM PT Bank KB Bukopin Tbk Yohanes Suhardi dalam webinar yang dipantau di Jakarta, Kamis (17/11/2022).

Baca Juga: Jumpa di Bali dengan Posco, Menteri Investasi Harapkan Investasi Baja untuk Industri Mobil Listrik Dipercepat

SEVP Consumer Banking PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Wawan Setiawan juga menilai ekosistem KBLBB sangat besar sehingga menjadi peluang bisnis pembiayaan yang besar juga bagi perbankan.

"Ke depan BSI melihat ini potensi yang sangat besar tidak hanya di sisi hilir. juga di sisi hulu. Namun kembali lagi kepada kesiapan masing-masing bank. Kami saat ini baru siap di sisi hilir, tapi ke depan kami akan terus diperbaiki, tentu juga butuh dukungan dari segala pihak agar kita juga bisa masuk ke sisi upstream," tukasnya.

Indonesia disebut memiliki keunggulan untuk ekosistem hulu-hilir KBLBB. Cadangan nikel dunia 2020 mencapai 94 juta MT, dengan porsi Indonesia sebesar 21 juta MT atau 22,34 persen. Sementara itu, produksi nikel dunia 2020 sebesar 2,5 juta MT dengan porsi Indonesia sebesar 760 ribu MT atau 30,4 persen.

Pemerintah dan otoritas pun telah menerbitkan bauran kebijakan pusat dan daerah dalam mendukung ekosistem KBLBB hulu-hilir. Salah satunya pemerintah mengeluarkan kebijakan restriksi ekspor bijih nikel melalui Permen ESDM No 11 Tahun 2019 mengenai pemberlakuan pembatasan ekspor nikel dengan kadar tertentu (<1,7 persen) dipercepat mulai 1 Januari 2020, sebelumnya diatur berlaku mulai 11 Januari 2022.

Booth Polytron di IMOS 2022 yang menyuguhkan sederet motor listrik [Suara/com/CNR ukirsari].
Booth Polytron di IMOS 2022 yang menyuguhkan sederet motor listrik. Sebagai ilustrasi sepeda motor listrik [Suara/com/CNR ukirsari].

Kemudian terkait kebijakan smelter nikel, melalui UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, pemegang izin pertambangan diwajibkan untuk melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri. Kewajiban tersebut guna mendorong pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter di dalam negeri.

Baca Juga: Bus Listrik Jadi Armada Pendukung KTT G20 Bali, Pengemudi Menyatakan Kebanggaan

Pemerintah juga melibatkan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk konsorsium BUMN untuk bekerja sama dengan investor dalam pengembangan kendaraan listrik atau EV atau Electric Vehicle.

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT Asuransi MSIG Bernard P Wanandi mengatakan, dari sisi pelaku industri asuransi saat ini juga sedang menjajaki dan akan menyiapkan kebijakan-kebijakan yang bisa mencakup risiko-risiko dari kendaraan bermotor listrik

"Yang pasti, jika memang penjualan kendaraan bermotor listrik ini semakin meningkat, asuransi juga pasti siap karena ini adalah salah satu dari komitmen untuk menyukseskan program implementasi kendaraan bermotor listrik. Asuransi umum pasti akan mempersiapkannya, sehingga jika demand sudah ada para pelaku perbankan juga sudah siap," sambutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI