Sering Terlambat Ganti Oli Mengundang Risiko, Ini Tips Agar Mesin Mobil Tetap Sehat

Rabu, 16 November 2022 | 18:42 WIB
Sering Terlambat Ganti Oli Mengundang Risiko, Ini Tips Agar Mesin Mobil Tetap Sehat
Ilustrasi mengisi oli mesin mobil (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masa penggantian pelumas atau oli umumnya didasarkan pada seberapa berat mesin mobil bekerja serta lama pemakaian. Rekomendasi pabrikan biasanya enam bulan sekali atau setelah menempuh jarak setiap 10 ribu km.

Bila anjuran itu tidak ditaati, warna pelumas atau oli yang tidak diganti menjadi semakin hitam dan kental. Fungsi sebagai pelumas juga menurun. Dampaknya kinerja mesin mobil ikut turun, serta suara mesin terdengar semakin kasar.

Tambahan lagi, mesin mobil sulit dinyalakan saat pertama kali akan digunakan kembali.

Senada bila kendaraan lama tidak digunakan, maka terjadi penumpukan kontaminan di bak oli atau carter. Bisa saja terjadi sludge atau lumpur yang disebabkan penggumpalan dari oli di bagian bawah mesin. Dampaknya, cairan pelumas tidak bersirkulasi ke bagian mesin serta mengganggu kinerja saat akan digunakan kembali.

Baca Juga: Rider Astra Honda Racing Team Sapu Bersih Podium Tertinggi IATC Mandalika, Masuk Tiga Besar Klasemen Akhir Tingkat Asia

BIla terjadi overheating, buka kap mesin [Shutterstock].
BIla terjadi overheating, buka kap mesin [Shutterstock].

"Bila mobil tidak dipakai dalam waktu lama, oli mesin juga harus diganti untuk menghindari risiko mesin rusak karena oli terkontaminasi," demikian disebutkan Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants.

Kuncinya, dilarang terlalu sering menunda waktu ganti oli bila sudah tiba saat penggantian.

"Tujuannya agar mobil tetap terjaga karena pelumas akan terus melindungi komponen mesin. Selain itu, pastikan pula memilih pelumas yang sesuai dengan spesifikasi dari pabrikan. Misalkan jenis viskositas yang sesuai, jika pabrikan mobil menganjurkan pelumas 0W-20 maka sebaiknya saat melakukan penggantian juga menggunakan pelumas yang viskositasnya sama," tandasnya.

Selain itu, jenis pelumas juga mesti diperhatikan. Bila diminta pelumas sintetis jangan memilih oli mineral, hanya karena harganya lebih murah. Ditakutkan efek jangka panjangnya tidak baik untuk mesin mobil itu sendiri.

Tidak boleh dilewatkan pula adalah pemilihan produk pelumas berkualitas, seperti produk pelumas lansiran PT Pertamina Lubricants (PTPL).

Baca Juga: Tim Astra Honda Racing Team Petik Pengalaman Berharga dari IATC 2022 di Sirkuit Mandalika

"Pilih produk pelumas dengan formulasi Nano Guard Technology. Teknologi pelumas sintetis untuk mesin bensin terbaru ini dirancang dengan cermat untuk memenuhi persyaratan performa teratas yang terbukti efektif melindungi mesin dan membersihkannya secara menyeluruh hingga celah tersempit," ujar Brahma Putra Mahayana.

Berikut daftar risiko bila terlambat melakukan penggantian oli mesin:

  • Terjadi overheating. Performa kerja oli mobil sebagai pendingin mesin tidak berjalan maksimal karena tidak diganti.
  • Mesin boros bahan bakar, pasalnya gesekan yang terjadi antara komponen mesin mobil tidak bisa ditangani pelumas dan mesin memerlukan sumber tenaga tambahan dengan minum lebih banyak bensin. Bila rajin mengganti oli, gesekan akan halus dan membuat performa kerja mobil semakin meningkat. Tentunya juga akan semakin nyaman digunakan.
  • Terjadi kondisi oli akan mengental dalam jangka waktu tertentu. Dampaknya piston dan blok silinder akan terkena. Solusinya mesti turun mesin.

Tips menjaga kelancaran oli atau pelumas yang tidak ubahnya berfungsi sebagai darah bagi mesin:

  • Panaskan kendaraan setiap tiga hari sekali secara teratur. Tujuannya melancarkan sirkulasi komponen-komponen di mesin dan mengisi kembali daya aki atau baterai.
  • Hidupkan mesin 10 sampai 15 menit dan putaran mesin dijaga di 1.500 rpm atau lebih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI