Bus Listrik Jadi Armada Pendukung KTT G20 Bali, Pengemudi Menyatakan Kebanggaan

Rabu, 16 November 2022 | 10:55 WIB
Bus Listrik Jadi Armada Pendukung KTT G20 Bali, Pengemudi Menyatakan Kebanggaan
Bus listrik antarjemput delegasi G20 saat melaksanakan uji coba di Kabupaten Badung, Bali, Rabu (2/11/2022). [ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali, penyelenggara menyediakan kendaraan tenaga listrik atau Electric Vehicle. Mulai private car sampai bus seluruhnya menggunakan non-BBM.

Dikutip dari kantor berita Antara, penyediaan armada bus listrik berasal dari sejumlah pihak. Seperti Bus Listrik Merah Putih dari Kementerian Perhubungan, Kemenristekdikti, PT INKA dan sejumlah perguruan tinggi, Universitas Indonesia, PT Indika Energi (Foxtron), PT Tentrem Sejahtera, PT Sinar armada Globalindo, PT Mobilindo Armada Cemerlang, serta PT Mobil Anak Bangsa (MAB).

Sri Mulyono, salah satu driver bus listrik KTT G20 Bali [ANTARA/Fathur Rochman]
Sri Mulyono, salah satu driver bus listrik KTT G20 Bali [ANTARA/Fathur Rochman]

Sebanyak 41 bus listrik dimensi sedang sampai besar disiapkan sebagai sarana transportasi peserta dan delegasi G20 di kawasan Nusa Dua dan sekitarnya.

Rute bus listrik ini melayani beberapa rute, seperti Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) ke Apurva Kempinski Bali dan Lapangan Lagoon ke Apurva Kempinski Bali ulang-alik untuk para delegasi.

Baca Juga: Dari Pameran Kendaraan Listrik di Bali: PKBLBB 2022 Menjadi Showcase Masyarakat Sebelum Transisi Gunakan EV

Selain itu rute dari Intercontinental Jimbaran ke Apurva bagi para panitia (Tim Sherpa), serta dari Bali International Convention Center ke Apurva, Garuda Wisnu Kencana atau GWK, dan Taman Hutan Raya stay Tahura Mangrove bagi para peliput KTT G20.

Sri Mulyono, salah seorang driver bus listrik mengatakan bahwa kendaraan yang ia kemudikan mampu menempuh jarak hingga 165 km dalam sekali pengisian penuh. Umumnya, pengisian daya dilakukan ketika kapasitas baterai telah tersisa sekitar 30 atau 40 persen.

"Rata-rata setelah tujuh jam berkendara, bus akan ditarik ke tempat pengisian daya untuk diisi ulang. Lama pengecasan biasanya dua sampai dua setengah jam sudah penuh," jelas Sri Mulyono.

Adapun waktu operasional bus listrik adalah pukul 06.00 WITA dan berakhir pukul 20.00 WITA.

Dalam mengoperasikan bus listrik, Sri Mulyono menyatakan tidak ada kendala. Dan di sisi lain merasakan keseruan bisa terlibat langsung untuk melayani para tamu negara.

Baca Juga: Bagi Pencinta Otomotif di Balikpapan, Jangan Sampai Terlewat: Daihatsu Urban Fest Pentas Besok Sampai Akhir Pekan

"Kami bangga diikutsertakan di G20 ini. Ini belum tentu ada lagi, bisa jadi seumur hidup," ungkapnya bernada syukur.

Berdasarkan data dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), secara umum Pemerintah menyiapkan 1.452 kendaraan listrik mobilitas KTT G20 Bali. Perinciannya, 962 mobil listrik, 454 motor listrik, dan 36 bus listrik, yang berasal dari berbagai produsen otomotif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI