Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno mengharap momentum Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali bisa menjadi pemicu.Yaitu trigger terhadap penggunaan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). Baik mobil listrik maupun motor listrik.
Dikutip dari kantor berita Antara, EV akan semakin diminati masyarakat Indonesia setelah penyelenggaraan KTT G20 pada 15-16 November 2022.
"Pembahasan (terkait akselerasi EV) akan dilakukan intens, dan G20 diharapkan mampu menjadi pemicu (akselerasi) ini," demikian paparnya pada Kamis (10/11/2022).
Dalam penyelenggaraannya, KTT G20 Bali menjadi ajang Indonesia untuk menunjukkan kesiapan menyambut kendaraan listrik dan energi baru kepada dunia.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Sekretariat Negara bekerja sama dengan beberapa perusahaan mobil menyediakan 962 unit mobil listrik sebagai kendaraan resmi yang digunakan dalam puncak KTT G20 Bali.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan pemerintah juga berupaya untuk melengkapi beberapa titik pengisian daya bagi kendaraan listrik selama penyelenggaraan G20.
"Jadi kami akan lengkapi beberapa spot pengisian daya listrik untuk penggunaan (EV) selama G20, baik untuk motor dan mobil. Kendaraan listrik akan menjadi moda transportasi utama saat G20," jelas Sandiaga Uno.
Menparekraf pun berharap, upaya tidak berhenti pada gelaran G20 saja, namun terus dikembangkan di berbagai wilayah di Indonesia.
"Setelah itu harapannya agar (akselerasi kendaraan listrik) terus berlanjut. Tidak berhenti di G20, juga berlanjut dan harapannya akan diperluas ke destinasi wisata super prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika dan Likupang," lanjut Menparekraf.
Baca Juga: All-New Toyota bZ4X Resmi Meluncur, Jadi Mobil Listrik BEV Toyota Perdana di Tanah Air
Sementara itu, transisi energi yang lebih bersih pun masuk ke dalam sektor utama dalam pembahasan dan fokus Presidensi G20 Indonesia.
Berdasarkan keterangan dari laman Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Presidensi Indonesia mendorong transisi energi menuju energi baru dan terbarukan dengan mengedepankan keamanan energi, aksesibilitas dan keterjangkauan. Tujuannya memastikan masa depan yang berkelanjutan dan hijau. Sekaligus menangani perubahan iklim secara nyata.