Gunakan Teknologi Mutakhir, Korea Selatan Siapkan Pengisian Baterai Mobil Listrik Nirkabel

Kamis, 10 November 2022 | 12:00 WIB
Gunakan Teknologi Mutakhir, Korea Selatan Siapkan Pengisian Baterai Mobil Listrik  Nirkabel
Pengisian ulang baterai mobil listrik di ruas jalan raya, hasil temuan Cornell University. Sebagai ilustrasi [screenshot YouTube Carscoops].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jadi bagian dari rencana deregulasi negara untuk sektor teknologi informasi, mulai bulan depan Korea Selatan bakal menyediakan pengisi daya Nirkabel untuk kendaraan listrik atau EV.

Dikutip kantor berita Antara dari kantor berita Korea, Yonhap, Kementerian Sains dan ICT Korea Selatan mengatakan akan merevisi aturan mengalokasikan pita frekuensi untuk pengisian kendaraan listrik nirkabel.

Stasiun pengisian ulang baterai mobil (Shutterstock).
Stasiun pengisian ulang baterai mobil pakai kabel. Sebagai ilustrasi (Shutterstock).

Dikatakan bahwa spektrum frekuensi untuk pengisian kendaraan listrik nirkabel akan diumumkan sebelum akhir tahun ini, setelah menyelesaikan prosedur hukum bulan depan.

Pengisian nirkabel dianggap sebagai salah satu proyek infrastruktur utama untuk mendorong kendaraan tanpa karbon. Juga membantu pemilik kendaraan listrik mengisi daya hanya memarkir di tempat parkir atau bahkan saat mengemudi.

Baca Juga: Wali Kota Surakarta dan Salatiga Belum Anggarkan Mobil Listrik, Ganjar Pranowo Menyatakan Bisa disesuaikan Kondisi

Sejalan dengan rencana deregulasi, pihak Kementerian Korea Selatan mengatakan akan memperluas penggunaan perangkat portabel berbasis teknologi ultra-wideband (UWB), teknologi komunikasi berbasis radio untuk penggunaan jarak pendek, dan transmisi data yang cepat dan stabil.

Saat berinteraksi dengan perangkat yang terhubung ke internet, teknologi ini membantu pengguna membuka kunci pintu secara otomatis. Tidak perlu mengeluarkan ponsel dari saku, pakai kunci atau earbud di bawah jok.

Pemerintah Korea Selatan telah melarang bisnis menggunakan teknologi UWB pada frekuensi di atas 500 MHz, dengan alasan adanya kemungkinan interferensi dengan gelombang radio komunikasi dari pesawat dan kapal.

Mulai bulan depan, batas frekuensi akan dicabut untuk perangkat pintar dengan fungsi UWB mesti dimatikan saat memasuki area dengan kemungkinan gangguan radio.

Baca Juga: Touring Mobil Listrik Jakarta-Bali Sampai Jember, Bengkel Lokal Akan Difasilitasi untuk Konversi Kendaraan Elektrifikasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI