Suara.com - Bagi para pengguna sepeda motor, memilih pelumas atau oli mesin perlu menyelaraskan kondisi lingkungan. Perlu diperhatikan kode API, kode SAE, serta kode JASO.
Dikutip dari myPertamina, terjadinya penurunan performa mesin adalah pertanda pelumas atau oli perlu diganti. Sebelum membeli produk, cermati tingkat keenceran atau nilai viskositas.
Mengapa demikian, karena viskositas ikut memberikan kontribusi dalam menjaga mesin supaya tidak panas.
Berikut cara pilih oli mesin dengan memperhatikan lingkungan serta kode peruntukan:
Pilih pelumas dengan viskositas sesuai lingkungan
- Viskositas atau tingkat keenceran bisa disimak pada kemasan pelumas atau oli. Terdapat kode keenceran pada oli yang diawali deretan huruf "SAE", dan dilanjutkan angka.
- SAE adalah standar kekentalan oli yang dibuat The Society of Automotive Engineering (SAE).
- Untuk daerah dengan temperatur tinggi atau suhu panas, pilih tingkat keenceran rendah. Contohnya oli yang memiliki kode SAE 15W-40 sampai SAE 20W-40.
- Cara baca: contoh SAE 15W-40, maka tingkat keenceran pada oli mencapai angka 40, bisa dipakai hingga minus 15 derajat Celsius. Oli jenis ini cocok untuk motor yang berumur lima tahun ke bawah. Serta motor dengan jarak tempuh kurang dari 100.000 km.
- Bila kendaraan beroperasi di daerah dingin, pilih tingkat keenceran tinggi. Contohnya oli yang memiliki kode SAE 10W-30 sampai SAE 15W-50.
- Cara baca: contoh SAE 10W-30, ketahanan olinya dapat digunakan mencapai kondisi suhu hingga minus 10 derajat Celcius. Oli jenis ini cocok untuk motor yang berumur lima tahun ke atas. Serta cocok bagi kendaraan dengan jarak tempuhnya jauh, lebih dari 100.000 km.
Bila kinerja mesin berat, pilih oli dengan kode API tinggi
- Produk pelumas menyertakan kode SAE dan kode API di kemasan masing-masing. Fungsi Kode API adalah penentu spesifikasi oli yang dibuat American Petroleum Institute. Kode ini juga mendeskripsikan pengukuran atas kemampuan oli dalam menahan gesekan yang terjadi di dalam mesin.
- Setiap mesin berbahan bakar bensin dan diesel memiliki kode API berbeda. Untuk oli mesin bensin kode huruf depan S, dan oli mesin diesel C. Setelah kode pertama satu huruf, berikutnya ada huruf kedua, A hingga Z yang menunjukkan peringkat oli. Semakin tinggi peringkatnya urutan hurufnya akan semakin tinggi.
- Contoh: API SH dan API SJ artinya diperuntukkan untuk mesin bensin (S), oli kode API SJ memiliki peringkat lebih tinggi dibandingkan oli kode API SH (J berada di urutan abjad lebih jauh dari H).
Perhatikan kode JASO untuk oli sepeda motor
- Kode JASO di kemasan oli motor berdasarkan uji pelumasan yang dilakukan Japanese Automotive Standard Organization (JASO). Terdapat dua klasifikasi JASO: JASO MA dan JASO MB.
- Kode JASO MA untuk motor kopling basah, sehingga kampas dan gigi yang terdapat di pelat kopling tidak mudah terselip. Berguna untuk sepeda motor kategori bebek dan sport. Contoh MA, MA1, serta MA2. Terakhir paling tinggi karena mampu melumasi mesin lebih baik berkat adanya tambahan zat aditif sehingga formulasinya bersifat lengket. Mampu menempel lebih optimal pada komponen mesin.
- Kode JASO MB untuk motor kopling kering, di mana kopling motor berjenis kering dan tidak terendam oli, bersifat lebih licin dan lebih difungsikan untuk membasahi kampas kopling bukan melumasinya. Itu alasannya mesin yang menggunakan oli tipe ini memiliki suara agak kasar. Berguna untuk skuter transmisi otomatis atau skuter matik.