Suara.com - Perusahaan layanan web yang berkantor pusat di Beijing, Baidu Inc telah mengantongi izin mengoperasikan taksi robot komersial secara terbatas dari otoritas China pada Agustus 2022.
Taksi robot Apollo sudah boleh mengangkut penumpang tanpa pengemudi di jalur-jalur yang sudah ditentukan di Wuhan setiap pukul 09.00 hingga 17.00 dan di Chongqing setiap pukul 09.30 hingga 16.30.
Dikutip dari kantor berita Antara, cakupan wilayah yang diperbolehkan bagi taksi robot Apollo seluas 13 km persegi di Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Wuhan dan 30 km persegi di Distrik Yongchuan, Chongqing.
Di Beijing, taksi robot juga sudah bisa beroperasi di sekitar kawasan Apollo Park di Distrik Daxing, tak jauh dari Bandar Udara Internasional Daxing.
Baca Juga: Di Surabaya PLN NP Gelar Seremoni Melepas Rombongan Touring Mobil Listrik KTT G20 Bali
"Izin dari regulator ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap teknologi kendaraan otonom Baidu," jelas Meng Jing,Kepala Departemen Komunikasi Internasional Baidu Inc,
di Baidu Apollo Park di Distrik Daxing, Beijing, Rabu (9/11/2022).
Kekinian, Baidu Inc berencana memperluas pelayanan platform taksi robot Apollo Go yang dikendalikan secara otonom di berbagai daerah di China.
"Saat ini kami sudah hadir di sepuluh kota, termasuk kota-kota utama seperti Beijing, Shanghai, Shenzhen, dan Guangzhou," jelas Meng Jing.
Pada 2025, layanan taksi tanpa sopir akan merambah 65 kota dan 2030 beroperasi di 100 kota di China.
Sampai saat ini Baidu telah mengembangkan enam generasi mobil otonom dengan menggandeng industri otomotif seperti Arcfox, Weltmeister, dan Aion. Untuk mobil otonom generasi keenam sama sekali tidak dilengkapi kemudi.
Generasi kelima diluncurkan pada Juni 202, produknya diberi nama Apollo Moon Arcfox, Apollo Moon WM Motor, dan Apollo Moon Aion.
"Generasi kelima hanya membutuhkan biaya produksi sebesar 480.000 yuan (Rp 1,03 miliar) atau sepertiga biaya produksi generasi keempat," ucap Meng Jing.
Dalam jangka waktu lima tahun, biaya operasional kendaraan itu sekitar 8.000 yuan (Rp 17,2 juta) per bulan.
Sejauh ini Baidu belum melakukan ekspansi teknologi kendaraan tanpa sopir itu ke luar negeri.