Suara.com - PT Isra Presisi Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri mesin dan perkakas mesin untuk pengerjaan logam. Pabriknya menyediakan dies, mould, checking fixture, stamping part, dan injection moulding kepada Astra Group, tier 1 dan 2 Astra Group, sesuai dengan spesifikasi dan jumlah pesanan.
Dikutip dari kantor berita Antara, PT Isra Presisi Indonesia menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Tujuannya mendorong pertumbuhan bisnis perseroan.
"Kami melihat pasar modal sebagai sumber pendanaan yang tepat untuk menambah modal kerja sehingga mendorong pertumbuhan Isra," demikian papar Asrullah, Direktur Utama PT Isra Presisi Indonesia Asrullah secara tertulis pada awal pekan, Senin (8/11/2022).
Sedangkan Imam Hozali, Direktur PT Isra Presisi Indonesia menyatakan bahwa perusahaan ini adalah binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Dan memiliki peluang besar dalam mengembangkan pasar.
Baca Juga: Mampir ke Booth Astra Honda Motor di IMOS 2022, Ini Suguhan yang Bakal Bikin Betah Pengunjung
Perseroan ini telah menjadi binaan YDBA selama 11 tahun, sekaligus menjadi pemasok komponen untuk Grup Astra.
"Selain sebagai perusahaan binaan YDBA, kami juga merupakan perusahaan pasangan usaha PT Astra Mitra Ventura. Setiap tiga tahun, kami mendapatkan assessment ulang dari YDBA. Kami juga mendapat penghargaan dari YDBA sebagai UKM Mandiri Manufaktur Terbaik 2018," jelasnya.
Prospek bisnis komponen otomotif dan alat berat masih sangat potensial pada 2022 maupun tahun depan.
"Kapasitas pabrik kami saat ini sudah over capacity," tandas Imam Hozali.
Saat ini, perseroan memiliki dan mengoperasikan dua pabrik di Kawasan Industri Delta Silicon III Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pertumbuhan produksi alat berat dan komponennya yang diproyeksikan mencapai 30-40 persen pada 2022.
Baca Juga: Laporan Otomotif Grup Astra Kuartal Ketiga 2022: Penjualan Mobil Meningkat, Sepeda Motor Menurun
Berdasarkan data dari Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi), produksi 2022 akan berkisar di angka 8.000 unit.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan mobil sebanyak 900 ribu unit pada 2022, sedangkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menargetkan penjualan 5,4 juta motor.
"Pada 2022, Isra Presisi Indonesia menargetkan pendapatan bertumbuh seiring pertumbuhan industri komponen otomotif dan alat berat," tutup Imam Hozali.