Suara.com - Sejumlah klaster industri tumbuh menguat pada triwulan III 2022, di antaranya sektor otomotif, mesin serta perkapalan. Ada juga ada industri yang tumbuh negatif seperti farmasi dan furnitur.
Dikutip dari kantor berita Antara, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan hal ini.
"Dari semua sektor yang ada di manufaktur, ada tiga klaster, yang pertama klaster industri yang tumbuh menguat sebagai contoh industri alat angkutan, industri mesin, dan perlengkapan elektronika," paparnya dalam konferensi pers "Capaian Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2022" pada Senin (7/11/2022).
Ia menjelaskan alasan melonjaknya pertumbuhan industri alat angkutan, mesin, dan perlengkapan elektronik dikarenakan ada kebijakan pemerintah yang mendorong penyerapan di dalam negeri.
"Ketika kami meluncurkan program relaksasi PPNBM berdampak luar biasa terhadap market, terhadap serapan," papar Menteri Perindustrian.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri alat angkutan tumbuh 10,26 persen secara year on year (YoY) dikarenakan peningkatan produksi mobil.
Selain pertumbuhan industri, juga terjadi pelambatan pertumbuhan industri makanan minuman dikarenakan tekanan ekonomi global dan melonjaknya harga bahan baku.
Serta klaster ketiga yaitu industri yang tumbuh negatif pada triwulan III 2022, seperti kimia dan farmasi, bahan galian tambang non logam, dan furnitur.
Berdasarkan data BPS, ekonomi Indonesia pada triwulan III 2022 tumbuh 5,72 persen secara YoY dan tumbuh 1,81 persen secara q to q. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia dikontribusikan oleh sektor industri 17,88 persen, pertambangan 13,47 persen, dan pertanian 12,91 persen.
Baca Juga: Laporan Otomotif Grup Astra Kuartal Ketiga 2022: Penjualan Mobil Meningkat, Sepeda Motor Menurun