Dari IMOS 2022: Menhub Minta Pelaku Industri Otomotif Terus Gencar Produksi dan Pasarkan Kendaraan Listrik

Rabu, 02 November 2022 | 14:46 WIB
Dari IMOS 2022: Menhub Minta Pelaku Industri Otomotif Terus Gencar Produksi dan Pasarkan Kendaraan Listrik
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di salah satu booth sepeda motor Grup Astra [IMOS/Seven Events]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Per 25 Oktober 2022 terdapat 24.847 sepeda motor listrik yang sudah mempunyai Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT), dengan perincian 24.738 unit baru dan 109 unit sepeda motor listrik hasil konversi.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mendorong semua pihak meningkatkan jumlah kendaraan listrik di Indonesia, baik melalui produksi baru maupun konversi dan terus mensosialisasikan penggunaan kendaraan listrik kepada masyarakat. Antara lain lewat kegiatan "Electric Vehicle Riding" pada November 2022, di Bundaran HI, Jakarta.

Dalam pidato di pameran otomotif roda dua Indonesia Motor Show atau IMOS 2022, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan apresiasi kepada para produsen besar otomotif yang telah mulai memproduksi kendaraan listrik.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela acara Joint Project for Electric Vehicle (EV) Ecosystem: EV Smart Mobility di Bali, pada Rabu (27/7/2022). [Antara]
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela acara Joint Project for Electric Vehicle (EV) Ecosystem: EV Smart Mobility di Bali, pada Rabu (27/7/2022). [Antara]

Dikutip dari kantor berita Antara, Menhub meminta pelaku industri terus gencar memproduksi dan memasarkan kendaraan listrik di Indonesia. Baik melalui produksi kendaraan baru maupun konversi dari kendaraan berbahan bakar fosil atau Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Baca Juga: Rilis Yamaha XMAX Connected di IMOS 2022, Harganya Rp 66 Juta

"Saya mengapresiasi beberapa produsen besar sepeda motor sudah mulai memproduksi kendaraan listrik. Kita harus mulai memikirkan untuk melakukan konversi dari sepeda motor BBM ke listrik, agar peningkatannya bisa semakin masif," paparnya.

Penggunaan kendaraan listrik secara masif menjadi suatu harapan dan harus dilakukan, karena bisa bisa menjadi solusi dari masalah krisis energi fosil dan isu lingkungan.

"Subsidi BBM yang besar menyebabkan adanya tekanan pada APBN kita dan kita mempunyai opsi lain yaitu melalui penggunaan kendaraan listrik," tandasnya.

Pemerintah bersama pemangku kepentingan terus berupaya mewujudkan ekosistem kendaraan listrik dengan menyiapkan fasilitas-fasilitas pendukung. Antara lain baterai yang mudah didapatkan, memperbanyak stasiun pengisian daya, serta fasilitas pendukung lainnya.

Baca Juga: Pembukaan IMOS 2022: Menteri Perhubungan Ungkapkan Pentingnya Fasilitas Pengisian Ulang Baterai Kendaraan Listrik

"Beberapa waktu lalu saya bertemu Menteri ESDM dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta untuk membahas kewajiban gedung-gedung yang ada di Jakarta untuk memiliki stasiun pengisian daya," tandasnya.

Di tengah bangkitnya industri otomotif Indonesia setelah terdampak pandemi, Menhub menginginkan Indonesia tidak hanya sebagai pasar, tapi juga sebagai penghasil atau produsen produk-produk otomotif untuk kebutuhan global.

"Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi produsen kendaraan listrik karena memiliki sumber daya yang menghasilkan komponen dasarnya," pungkas Budi Karya Sumadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI