Suara.com - Menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali pada 15-16 November, Tentara Nasional Indonesia (TNI) memastikan penyelenggaraan berjalan aman dan lancar dalam pengamanan menyeluruh dari TNI dan Polri, serta berbagai instansi terkait.
Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan para personel TNI dari matra Laut, Darat dan Udara, atau TNI AL, TNI AD, serta TNI AU dikirim untuk menjaga keamanan para kepala negara dan delegasi yang akan mengikuti KTT G20 Bali. Demikian dipetik dari tantrum.id, jaringan Suara.com.
Dari total 18.030 pasukan pengamanan, TNI mengirim lebih dari 14 ribu personel. Lainnya berasal dari Kepolisian sejumlah 3.200 orang, dan 492 orang dari institusi lainnya.
Baca Juga: Permudah Pengguna Kendaraan Listrik Lakukan Pengisian Ulang, PLN Cianjur Sediakan Enam SPKLU
"Semuanya berada di bawah komando Panglima TNI," tukas Jenderal TNI Andika Perkasa.
Dari matra laut, TNI AL menyiapkan kapal perang Republik Indonesia (KRI) antara lain KRI Tanjung Kambani-971, untuk pengiriman mobil listrik. Terdiri dari 42 unit mobil kawal dengan perincian 12 unit Hyundai IONIQ dan 30 unit Hyundai IONIQ 5 tahun produksi 2022, asal Korea Selatan.
Sementara kendaraan pengamanan roda dua dikirim melalui jalur darat menggunakan trailer. Terdiri dari 126 unit motor kawal dan 84 unit motor penyelamatan dilengkapi helm, jaket, celana, sepatu dan sarung tangan buatan brand Zero SRFM produksi 2022 asal Amerika Serikat.
Sehingga jumlah total pengiriman Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) untuk mendukung KTT G20 dari Mabes TNI mencapai 252 unit .
Baca Juga: Tampilan Seru, 300 Unit Wuling Air ev Ikut Serta dalam Handover Ceremony Sukseskan KTT G20 Bali
"Ini untuk mengamankan pemimpin-pemimpin negara sehingga kami harus betul-betul menyiapkan kapal-kapal yang siap tempur," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono di Markas Komando Daerah Maritim (Kodamar), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (31/10/2022).
Sedangkan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan, kegiatan Presidensi G20 pada 15-16 November 2022 menjadikan Indonesia sebagai pusat perhatian dunia internasional.
Dalam Presidensi G20 ini, TNI AU mendapat tugas pengamanan mulai dari pengamanan bandara, aerodrome, pergerakan pesawat kenegaraan, dan pengawalan VVIP.
"Kepada seluruh prajurit TNI AU yang terlibat agar mempersiapkan diri, memahami tugas dan menguasai setiap prosedur yang diberikan, serta mampu menampilkan performa terbaik. Khususnya dalam tugas-tugas pengamanan Presidensi G20, dan tugas pertahanan negara di udara," paparnya.
Dari TNI AD, kesiapan pengamanan juga disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
"Kami membantu keamanan dan mendukung pemerintah agar kegiatan ini berjalan sukses dan lancar," jelasnya.