Suara.com - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menyatakan masih akan melakukan tes pasar selama satu tahun sebelum memasarkan sepeda motor listrik Yamaha E01.
Menurut Vice President PT YIMM, Dionisius Betty, pihaknya tidak ingin terburu-buru untuk memasarkan sepeda motor listrik di Indonesia.
"Memang kami butuhkan tes pasar, kami melihat berbagai kondisi dan kota serta sifat pemakaian orang Indonesia," jelas Dionisius Betty, di Sentul, Bogor, Selasa (25/10/2022).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Dion ini mencontohkan, sama seperti handphone saat pertama kali beli mungkin baterainya bisa bertahan 24 jam. Tapi setelah satu sampai dua tahun pemakaian itu cepat drop.
Baca Juga: Yamaha Ajak Jajal Kemampuan Motor Listrik E01, Simak Deretan Fitur Andalannya
Jadi untuk Yamaha E01 betul-betul daya tahan baterai diuji. Jangan sampai nanti setelah dipasarkan kenyataannya baterai cepat drop.
"Kalau mau cepat jual kami bisa saja asal cepat jual. Tapi kami tidak ingin konsumen kecewa, jadi kami tidak ingin terburu-buru," terang Dion.
Sebagai informasi, Yamaha E01 dilengkapi tiga mode berkendara, yaitu Power, Standard dan Eco.
Mode Power sangat cocok digunakan untuk menghadapi jalanan menanjak yang membutuhkan tenaga dan akselerasi tinggi. Lalu mode Standard, bisa digunakan untuk berkendara di jalanan perkotaan yang cenderung datar sehingga tidak membutuhkan tenaga besar dalam bermobilitas.
Sementara mode Eco, disarankan untuk digunakan ketika melakukan perjalanan jarak jauh untuk menghemat konsumsi baterai.
Sumber tenaganya sendiri dihasilkan dari baterai lithium ion yang dapat menghasilkan tenaga maksimal sebesar 8,1 kW. Dengan tenaga itu, kendaraan listrik ini bisa mencapai kecepatan tertinggi hingga 100 km per jam.