Masih Tes Pasar, Yamaha Tak Ingin Buru-Buru Pasarkan Motor Listrik

Selasa, 25 Oktober 2022 | 15:22 WIB
Masih Tes Pasar, Yamaha Tak Ingin Buru-Buru Pasarkan Motor Listrik
Desain futuristik dari Yamaha E01 [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menyatakan masih akan melakukan tes pasar selama satu tahun sebelum memasarkan sepeda motor listrik Yamaha E01.

Menurut Vice President PT YIMM, Dionisius Betty, pihaknya tidak ingin terburu-buru untuk memasarkan sepeda motor listrik di Indonesia.

"Memang kami butuhkan tes pasar, kami melihat berbagai kondisi dan kota serta sifat pemakaian orang Indonesia," jelas Dionisius Betty, di Sentul, Bogor, Selasa (25/10/2022).

Yamaha E01 dalam Media Test Ride Yamaha (25/10/2022) [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Yamaha E01 dalam Media Test Ride Yamaha (25/10/2022) [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Dion ini mencontohkan, sama seperti handphone saat pertama kali beli mungkin baterainya bisa bertahan 24 jam. Tapi setelah satu sampai dua tahun pemakaian itu cepat drop.

Baca Juga: Yamaha Ajak Jajal Kemampuan Motor Listrik E01, Simak Deretan Fitur Andalannya

Jadi untuk Yamaha E01 betul-betul daya tahan baterai diuji. Jangan sampai nanti setelah dipasarkan kenyataannya baterai cepat drop.

"Kalau mau cepat jual kami bisa saja asal cepat jual. Tapi kami tidak ingin konsumen kecewa, jadi kami tidak ingin terburu-buru," terang Dion.

Sebagai informasi, Yamaha E01 dilengkapi tiga mode berkendara, yaitu Power, Standard dan Eco.

Mode Power sangat cocok digunakan untuk menghadapi jalanan menanjak yang membutuhkan tenaga dan akselerasi tinggi. Lalu mode Standard, bisa digunakan untuk berkendara di jalanan perkotaan yang cenderung datar sehingga tidak membutuhkan tenaga besar dalam bermobilitas.

Sementara mode Eco, disarankan untuk digunakan ketika melakukan perjalanan jarak jauh untuk menghemat konsumsi baterai.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Pakai Kendaraan Listrik dan Kompor Induksi Termasuk Strategi Kurangi Pemakaian Energi Fosil

Sumber tenaganya sendiri dihasilkan dari baterai lithium ion yang dapat menghasilkan tenaga maksimal sebesar 8,1 kW. Dengan tenaga itu, kendaraan listrik ini bisa mencapai kecepatan tertinggi hingga 100 km per jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI