Suara.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berkomitmen mewujudkan pelayanan publik pada sektor transportasi umum yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat. Antara lain lewat kehadiran Bus Rapid Transit (BRT) Transjateng yang dioperasikan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah.
Dikutip dari kantor berita Antara, Kepala Seksi Sarana Prasarana Transjateng Dinas Perhubungan Jateng, Agus Prayitno menyatakan dalam upaya mendekatkan diri ke masyarakat, saat ini TransJateng telah memiliki fitur aplikasi yang bisa diunduh via aplikasi Google Play.
"Fitur ini kami beri nama "Si Anteng". Aplikasi ini untuk mempermudah masyarakat Jateng pada khususnya dan masyarakat umum guna mengikuti atau mencari informasi seputar Transjateng, mulai dari informasi halte, rute dan lain sebagainya," jelas Agus Prayitno.
Ia menyebutkan Transjateng masuk tujuh program unggulan Pemprov Jateng dan saat ini untuk pelayanan BRT Transjateng koridor I rute Semarang-Bawen terdapat 28 armada dan masing-masing armada setiap hari berjalan enam kali rute.
Baca Juga: Angga Yunanda Selalu Siapkan Busana Alternatif di Mobil, Biar Semakin Praktis
Jam operasional Trans Jateng mulai pukul 05.00-20.50 WIB dengan tarif Rp 4.000 untuk umum dan Rp 2.000 untuk pelajar, buruh, veteran.
"Peningkatan pelayanan itu supaya masyarakat tertarik menggunakan fasilitas dan pelayanan BRT Transjateng," jelas Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah Alwin Basri di Semarang.
Selain itu, pengelola BRT Transjateng juga diminta aktif berkoordinasi dengan pimpinan dinas terkait sehingga ketika ada hambatan atau masalah di lapangan bisa segera berkoordinasi dengan legislatif.
"Pengelola Transjateng juga harus betul-betul memperhatikan kelayakan armada Transjateng ini yang diharapkan dapat membantu dalam penguraian kemacetan," jelasnya saat meninjau langsung operasional pelayanan BRT Transjateng koridor I Semarang-Bawen di Terminal Bawen, Kabupaten Semarang.
Baca Juga: Penjualan Mobil Grup Astra untuk September 2022: Peningkatan 20 Persen Dibandingkan Tahun Lalu
BRT Transjateng telah menyerap 119 tenaga kerja dirancang sebagai moda transportasi massal yang mendukung mobilitas warga di aglomerasi, juga mengurangi polusi udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor. Sekaligus menekan kepadatan lalu-lintas kendaraan pribadi di jalan raya.