Suara.com - Mobil digunakan mengarungi banjir atau melewati genangan air dengan ketinggian lebih dari setengah ban? Jangan tunggu tanda-tanda kerusakan, antarkan segera ke bengkel langganan.
Dikutip kantor berita Antara dari Auto2000, pemilik kendaraan roda empat disarankan segera memeriksa kondisi mobil yang terkena banjir meski kondisinya tidak rusak. Atau tidak sampai terendam ke bagian mesin.
"Tekanan air saat mobil melewati genangan air yang tinggi dan membawa endapan kotoran tidak bisa dianggap remeh karena bisa merusak komponen mobil dalam jangka waktu panjang kalau diabaikan," jelas Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000.
![Pelumas adalah "darah" bagi dapur pacu atau mesin [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/06/01/33176-pelumas.jpg)
"Selain membuat penumpang tidak nyaman, ada potensi masalah besar seperti rem blong atau mobil diserang karat," lanjutnya, tentang sejumlah dampak jangka panjang yang mengganggu bahkan merusak mobil.
Berikut daftar ketidaknyamanan atau kerusakan yang akan muncul setelah mobil melintasi kawasan banjir meski kondisinya tidak rusak, berdasarkan Auto2000:
Bau tidak sedap di kabin
Air banjir bisa masuk ke dalam kabin melalui lubang di bawah dek atau melalui celah pintu yang karetnya mulai getas. Jangan lupa, tekanan air banjir sangat kuat sehingga bisa saja masuk lewat celah sangat kecil.
Air banjir pasti kotor dan bau. Akibatnya bau tidak sedap akibat banjir menetap di dalam mobil dan membuat perjalanan terasa tidak nyaman.
Baca Juga: Mobil Listrik Menjadi Simbol Green Ekonomi, Airlangga Hartarto Bagikan EV kepada Para Ketua DPD
Sistem kelistrikan mobil bisa rusak