Suara.com - Mobil digunakan mengarungi banjir atau melewati genangan air dengan ketinggian lebih dari setengah ban? Jangan tunggu tanda-tanda kerusakan, antarkan segera ke bengkel langganan.
Dikutip kantor berita Antara dari Auto2000, pemilik kendaraan roda empat disarankan segera memeriksa kondisi mobil yang terkena banjir meski kondisinya tidak rusak. Atau tidak sampai terendam ke bagian mesin.
"Tekanan air saat mobil melewati genangan air yang tinggi dan membawa endapan kotoran tidak bisa dianggap remeh karena bisa merusak komponen mobil dalam jangka waktu panjang kalau diabaikan," jelas Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000.
"Selain membuat penumpang tidak nyaman, ada potensi masalah besar seperti rem blong atau mobil diserang karat," lanjutnya, tentang sejumlah dampak jangka panjang yang mengganggu bahkan merusak mobil.
Baca Juga: Mobil Listrik Menjadi Simbol Green Ekonomi, Airlangga Hartarto Bagikan EV kepada Para Ketua DPD
Berikut daftar ketidaknyamanan atau kerusakan yang akan muncul setelah mobil melintasi kawasan banjir meski kondisinya tidak rusak, berdasarkan Auto2000:
Bau tidak sedap di kabin
Air banjir bisa masuk ke dalam kabin melalui lubang di bawah dek atau melalui celah pintu yang karetnya mulai getas. Jangan lupa, tekanan air banjir sangat kuat sehingga bisa saja masuk lewat celah sangat kecil.
Air banjir pasti kotor dan bau. Akibatnya bau tidak sedap akibat banjir menetap di dalam mobil dan membuat perjalanan terasa tidak nyaman.
Sistem kelistrikan mobil bisa rusak
Bagian kelistrikan mobil sangat rentan saat mobil terendam banjir, apalagi dalam waktu lama dan tidak terdeteksi. Ketika mobil terendam atau melewati jalan banjir, sistem kelistrikan masih berfungsi dengan baik.
Namun seiring waktu, air bisa masuk ke dalam celah sambungan kabel atau konektor kelistrikan dan membuatnya rusak. Sangat berbahaya jika air kotor berhasil menjangkau area sensitif seperti ECU (Electronic Control Unit) atau sekering.
Timbul karat pada bodi
Salah satu alasan disarankan untuk mencuci mobil setelah terkena hujan atau banjir adalah membersihkan bodi dari kotoran yang bisa memicu karat.
Khususnya yang patut diwaspadai adalah kolong mobil dan area spakbor. Termasuk celah antarpanel bodi mobil sebagai tempat bersembunyinya air kotor yang dapat membuat bodi mobil berkarat.
Masalah rem mobil
Komponen rem mobil sangat rentan rusak akibat banjir karena bersentuhan langsung dengan air yang mengandung endapan lumpur. Karat yang menyerang komponen mekanikal rem seperti cakram atau teromol rem bisa membuat rem mobil berderit bahkan mengalami gagal bekerja kalau semakin parah.
Air yang masuk ke dalam reservoir minyak rem juga mampu merusak kinerja rem mobil. Berbahaya andai rem mobil tiba-tiba blong akibat dirusak oleh air bekas banjir.
Oli tercampur air
Walaupun mesin mobil tetap bisa beroperasi normal setelah terkena banjir, bukan berarti tidak ada potensi masalah. Air tetap bisa masuk ke dalam ruang mesin dan bercampur dengan oli mesin. Prosesnya bisa berlangsung cepat atau lama, tergantung volume air yang berhasil masuk.
Periksa kondisi oli mesin lewat dipstick setelah mobil terendam banjir, esok harinya, dan satu minggu setelahnya. Segera kuras oli mesin ketika warnanya berubah menjadi cokelat susu.