Infografis
Suara.com - Reni Yusneli, Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Bapenda Kepri) memprediksi jumlah kendaraan roda empat atau mobil baru yang dibeli warga pada 2022 meningkat sekitar 75 persen dibandingkan 2021.
Dikutip dari kantor berita Antara, periode Januari-September 2021 sebanyak 5.602 unit mobil baru terjual, sedangkan pada periode yang sama pada 2022 mencapai 8.406 unit.
"Perekonomian masyarakat mulai membaik, salah satunya ditandai dengan peningkatan jumlah pembelian mobil," jelasnya di Tanjungpinang pada Kamis (20/10/2022).
![Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Reni Yusneli. [antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/07/15/10422-kepala-badan-pendapatan-daerah-provinsi-kepulauan-riau-reni-yusneli.jpg)
Begitu pula dengan pembelian kendaraan roda dua pada periode Januari-September 2022 meningkat bila dikomparasikan dengan periode yang sama pada 2021. Jumlah kendaraan roda dua yang terjual pada 2021 mencapai 31.617 unit, sedangkan 2022 mencapai 37.880 unit.
Baca Juga: Hyundai Perkenalkan Sedan Mewah Grandeur, Tampangnya Mirip Staria
"Jumlah pembelian kendaraan roda dua juga meningkat cukup signifikan," ujarnya.
Data kenaikan pembelian mobil dan sepeda motor ini didapatkan Bapenda Kepri dari data bea balik nama kendaraan bermotor. Bea balik nama kendaraan bermotor dibebankan kepada pemilik kendaraan.
"Bea balik nama kendaraan salah satu pajak yang memberi kontribusi terhadap pendapatan asli daerah cukup besar," kata Reni Yusneli.
Pada Januar-September 2021,pendapatan dari bea balik nama kendaraan bermotor roda dua mencapai Rp 47,1 miliar, sedangkan periode yang sama pada 2022 mencapai Rp 58,1 miliar.
Sedangkan bea balik nama dari penjualan kendaraan roda empat pada Januari-September 2021 mencapai Rp 117 miliar, sedangkan periode yang sama untuk 2022 mencapai Rp 176,9 miliar.
Baca Juga: Rayakan Eksistensi Sedan Grandeur Ikonik, Hyundai Luncurkan Azera yang Futuristik
"Pemprov Kepri kerap memberi stimulus kepada masyarakat berupa penghapusan bea balik nama kendaraan, seperti 2021 dan 2022 yang disejalankan dengan program pemutihan denda pajak kendaraan. Tujuannya, meningkatkan daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor," pungkasnya.
