Suara.com - Baterai menjadi sumber utama dalam pengembangan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). Oleh karena itu tak heran bila hampir seluruh pabrikan otomotif berusaha memenuhi kebutuhan pasokan baterai di masa transisi menuju era elektrifikasi.
Terbaru pabrikan otomotif asal Jerman, Mercedes-Benz telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan Rock Tech Lithium Inc., untuk memenuhi bahan baku baterai.
Dengan kesepakatan yang terjalin, dikutip dari Investing, Mercedes-Benz akan menerima rata-rata 10.000 ton lithium hidroksida per tahun.
Kesepakatan itu memungkinkan pembuat mobil mewah ini memasok bahan baku kepada mitra pembuat baterai yang sudah ditunjuk mulai 2026. Dengan adanya perjanjian ini, perusahaan berharap bisa meningkatkan produksi kendaraan listrik secara cepat.
Baca Juga: Bisnis Sediakan Baterai Kendaraan Listrik, IBC Dukung Terbentuknya Ekosistem dan Lapangan Kerja Baru
Sebelumnya Mercedes-Benz dikabarkan telah bersiap untuk meningkatkan produksi EV mereka di tiga benua. Selain di Eropa dan Asia, Mercedes-Benz belum lama ini membuka pabrik baterai barunya di Benua Amerika yang terletak di Bibb County, Alabama.
Pabrik baterai yang baru ini menjadi bukti pentingnya Amerika Serikat dalam jaringan produksi global Mercedes-Benz. Juga menegaskan status Alabama sebagai pusat ekspor SUV mewah di era EV.
Di pabrik Alabama, Mercedes-Benz rencananya akan memproduksi SUV Mercedes EQS dan Mercedes EQE, sebagai bagian dari dorongan global untuk memproduksi kendaraan bertenaga listrik di tujuh lokasi di tiga benua.
Baca Juga: Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, PLN Perbanyak SPKLU dan SPBKLU Sistem Waralaba