Vale SA Rencanakan Investasi Rp 123,7 Triliun di Indonesia, Hilirisasi Baterai dan Elektrifikasi Kendaraan Bermotor

Selasa, 18 Oktober 2022 | 19:54 WIB
Vale SA Rencanakan Investasi Rp 123,7 Triliun di Indonesia, Hilirisasi Baterai dan Elektrifikasi Kendaraan Bermotor
Baterai untuk sepeda motor listrik yang dipamerkan di IIMS Hybrid 2022. Sebagai ilustrasi [Suara.com/CNR ukirsari].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vale SA, sebuah perusahaan multinasional dari Brasil yang bergerak di bidang logam dan pertambangan berencana untuk melakukan investasi di Indonesia.

Dikutip kantor berita Antara dari pengarahan media yang dilakukan secara daring pada Selasa (18/10/2022), nilai kucuran dana berkisar 8 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Atau sekira Rp 123,8 triliun. Adapun tujuannya untuk pengembangan industri nikel di Indonesia.

"(Kerja sama) yang konkret itu perusahaan Vale dari Brasil mau masuk ke (industri) hilirisasi nikel yang ujungnya ke produksi baterai. Ini pasti membantu program transisi energi melalui elektrifikasi kendaraan bermotor," jelas Umar Hadi, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI.

Baca Juga: Sederet Faktor Ini Membuat Pelumas Mesin Harus Rutin Diganti

Rencana investasi ini tercatat dari Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) yang diselenggarakan di Serpong, Banten, pada 17-18 Oktober 2022.

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI menyambut baik rencana investasi itu, yang sejalan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertambangan. Serta upaya Indonesia untuk meningkatkan integrasi ekonomi dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia, khususnya di sektor ekonomi hijau.

Umar Hadi menjelaskan bahwa Indonesia yang memiliki cadangan nikel yang besar, sangat berpotensi untuk menjalin kerja sama di sektor ini mengingat sejumlah negara di Amerika Latin memiliki cadangan lithium.

"Nikel kan perlu lithium, jadi ada komplementaritas di situ," tandasnya.

Wuling Air ev menggendong baterai Lithium-Iron Phosphate (LFP) yang berfungsi menyimpan dan menjadi sumber energi penggerak motor listrik si mobil [Wuling].
Wuling Air ev menggendong baterai Lithium-Iron Phosphate (LFP) yang berfungsi menyimpan dan menjadi sumber energi penggerak motor listrik si mobil [Wuling].

Selain itu, Indonesia juga sedang menjajaki kerja sama dengan salah satu negara Amerika Latin yang memiliki teknologi hidrogen yang cukup maju.

Baca Juga: Wamen BUMN Pastikan Kesiapan SPKLU PLN untuk Sukseskan Gelaran G20

Ia menjelaskan bahwa pada dasarnya, Indonesia dan negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia adalah negara berkembang yang sangat membutuhkan pertumbuhan ekonomi tetapi tetap berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon.

"Ada beberapa negara (Amerika Latin) yang masih net exporter carbon-based energy seperti minyak, sementara komitmen untuk mengurangi emisi karbon juga sama-sama kita pegang. Mengingat cara pandang yang tidak jauh berbeda, sebenarnya lebih gampang untuk mencari bentuk-bentuk kolaborasi dengan negara-negara tersebut," ujar Umar Hadi.

Sebelumnya, PT Vale Indonesia sebagai bagian dari Vale SA, mengumumkan rencananya untuk mengembangkan pabrik feronikel di Bahodopi, Sulawesi Tengah, dengan nilai investasi sebesar 2,5 miliar dolar AS atau sekira Rp 38,7 triliun yang akan dimulai pada 2022 dan diharapkan rampung pada 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI