Suara.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita baru saja melakukan kunjungan kerja atau kunker di PT Triangle Motorindo (VIAR Motor) di Semarang, Jawa Tengah pekan lalu (14/10/2022).
Dikutip dari kantor berita Antara, Menperin menyampaikan bahwa sosialisasi dan edukasi dapat meningkatkan populasi kendaraan listrik, sebagai upaya pengurangan emisi gas karbon.
"Saat ini, sosialisasi dan edukasi menjadi salah satu langkah yang sangat penting, misalnya terkait dengan dampak positif bagi ekonomi dan lingkungan serta kenyamanan pakai kendaraan listrik," paparnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, yang diterima Antara pada Sabtu (15/10/2022).
"Kami terus melakukan pendalaman terkait dengan industri kendaraan electric vehicle (EV), baik itu untuk kendaraan roda empat maupun roda dua. Khusus untuk roda dua, ada target dari Bapak Presiden dalam waktu yang sesingkat-singkatnya bisa segera memproduksi dua juta unit pada 2025," papar Menperin.
Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Aturan Konversi Kendaraan Listrik, Bagaimana Soal Safety?
Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan optimisme bahw target dapat tercapai dalam waktu dekat karena dukungan kapasitas produksi sepeda motor listrik dari 35 produsen kendaraan listrik mencapai satu juta unit per tahun.
"Hal ini untuk mencapai target pemerintah untuk Indonesia menurunkan emisi sebanyak 29 persen di 2030 dan mencapai target emisi nol atau net zero emission pada 2060," lanjut Menperin.
Oleh karena itu, diperlukan penguatan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, sehingga Indonesia mampu menjadi produsen hub kendaraan listrik di wilayah ASEAN dan Oseania.
"Kami memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan dalam negeri yang turut serta membangun ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air," lanjut Agus Gumiwang Kartasasmita.
Selain itu produsen kendaraan listrik ditekankan terus mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri sehingga secara langsung akan meningkatkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Baca Juga: Kadishub Samarinda Uji Coba Mobil Listrik Samarinda-Balikpapan Habiskan Dana Rp 43.000
"Pengoptimalan nilai komponen lokal ini dapat meningkatkan potensi pasar kendaraan akibat diterbitkannya Inpres No 7 Tahun 2022," tandas Menperin.
Upaya ini juga sesuai amanat Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 tahun 2022 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle).
"Dengan demikian, kendaraan listrik yang telah memenuhi batasan minimal TKDN sesuai Perpres 55 Tahun 2019 dapat mengisi permintaan kendaraan dinas dan operasional pemerintah sesuai Inpres 7/2022," kata Menperin.
Dimas Tommy Radityo, General Manager VIAR Motor mengemukakan bahwa pabrik VIAR berdiri sejak 2000, berlokasi di Kawasan Terboyo, Semarang.
Seiring semakin berkembangnya bisnis usaha VIAR Motor, perusahaan melakukan relokasi ke Kawasan Industri Bukit Semarang Baru (BSB) pada Maret 2011 untuk meningkatkan sistem produksi, kapasitas produksi, dan kualitas produksi.
"Pabrik baru seluas 20 hektare ini memiliki kapasitas produksi hingga 1000 unit per hari sehingga menjadikan kami sebagai salah satu pabrik otomotif terbesar di Indonesia. Tak hanya itu, perusahaan juga terus meningkatkan hilirisasi industri komponen dalam negeri untuk menjadi bagian dari rantai pasok VIAR," jelas General Manager VIAR Motor.