Sosialisasi Dinilai Mampu Mempercepat Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia

Sabtu, 15 Oktober 2022 | 20:05 WIB
Sosialisasi Dinilai Mampu Mempercepat Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia
Ilustrasi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) milik PLN. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perindustrian mengatakan perlu sosialisasi dan edukasi mengenai keuntungan kendaraan listrik kepada publik untuk mendorong peningkatan populasi kendaraan baru itu di Tanah Air.

Di sisi produsen, Kemenperin mendorong industri otomotif untuk dapat menghasilkan produk inovatif dengan teknologi kendaraan listrik mutakhir.

“Saat ini, sosialiasi dan edukasi menjadi salah satu langkah yang sangat penting, misalnya terkait dengan dampak positif bagi ekonomi dan lingkungan serta kenyamanan pakai kendaraan listrik,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan kunjungan di Semarang, Jawa Tengah, dikutip dari laman Kementerian Perindustrian, Sabtu (15/10/2022).

Dalam rangka menciptakan market sekaligus memperbesar populasi kendaraan listrik di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Aturan Konversi Kendaraan Listrik, Bagaimana Soal Safety?

Adanya Inpres ini akan menjadi katalis peningkatan produksi kendaraan ramah lingkungan sekaligus menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam percepatan era elektrifikasi di Indonesia.

“Kami terus melakukan pendalaman terkait dengan industri kendaraan electric vehicle, baik itu untuk kendaraan roda empat maupun roda dua. Khusus untuk roda dua, ada target dari Bapak Presiden dalam waktu yang sesingkat-singkatnya bisa segera memproduksi dua juta unit pada 2025,” ungkap Agus.

Menperin optimistis, target tersebut dapat tercapai dalam waktu dekat karena dukungan kapasitas produksi sepeda motor listrik dari 35 produsen kendaraan listrik mencapai satu juta unit per tahun.

“Hal ini untuk mencapai target pemerintah untuk Indonesia menurunkan emisi sebanyak 29 persen di 2030 dan mencapai target emisi nol atau net zero emission pada 2060,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Agus menegaskan, perlunya penguatan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, sehingga Indonesia mampu menjadi produsen hub kendaraan listrik di wilayah ASEAN dan Oceania.

Baca Juga: Pendapatan Asli Daerah Diprediksi Berubah dengan Semakin Banyaknya Kendaraan Listrik

“Kami memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan dalam negeri yang turut serta membangun ekosistem kendaraan listrik di tanah air,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI