Hadapi Kekurangan Chip Semikonduktor, Pabrik Grup Stellantis Kurangi Waktu Produksi

Jum'at, 14 Oktober 2022 | 10:33 WIB
Hadapi Kekurangan Chip Semikonduktor, Pabrik Grup Stellantis Kurangi Waktu Produksi
Dodge Ram 1500 light truck. Sebagai ilustrasi salah satu produk Stellantis [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stellantis sebagai payung utama berbagai brand otomotif naungan Fiat Chrysler Automobiles (FCA) serta Peugeot Group (PSA) memiliki sekitar 5.500 pekerja di pabrik yang memproduksi Jeep Wagoneer, Jeep Grand Wagoneer dan Dodge Ram 1500 Classic.  Yaitu pabrik pembuatan kendaraan jenis light truck atau Sport Utility Vehicle (SUV).

Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, Stellantis telah mengurangi satu shift di antara tiga shift yang beroperasi di pabrik Warren, Michigan, Amerika Serikat. Adapun alasannya adalah mengalami kekurangan chip semikonduktor.

Selain pemangkasan shift di Amerika Serikat itu, Stellantis yang memiliki kantor pusat di Negeri Belanda selama dua tahun terakhir terpaksa memotong produksi mobil. Dengan alasan serupa, yaitu kekurangan chip yang terus-menerus.

Stellantis sebagai payung utama FCA dan PSA [Stellantis].
Stellantis sebagai payung utama FCA dan PSA [Stellantis].

Sebelumnya, Stellantis juga berencana menghentikan produksi di pabrik Melfi, Italia Selatan akibat kekurangan chip semikonduktor yang mempengaruhi pasokan komponen tertentu. Rencananya peraturan diterapkan minggu ini.

Baca Juga: Italia Pasarkan Rantai Sepeda Motor Inovatif yang Bebas dari Pelumas

"Meskipun ada beberapa kesulitan, pabrik telah bekerja secara teratur sejak pertengahan September, tetapi sekarang kekurangan chip mempengaruhi komponen utama, sehingga perusahaan terpaksa menghentikan operasi," jelas Marco Lomio, Kepala Serikat Unione Italiana Lavoratori Metalmeccanici (UILM) pekan lalu.

Pabrik di Melfi, yang mempekerjakan lebih dari 7 ribu pekerja, memproduksi model Jeep Compass dan Jeep Renegade, tercatat sebagai beberapa produk terlaris Stellantis di pasar Eropa.

Dan krisis chip semikonduktor sendiri telah mempengaruhi perusahaan di bidang otomotif dan teknologi lainnya di seluruh dunia.

Baca Juga: CEO Citroen Vincent Cobee Tentang Pasar Otomotif Indonesia: Bisa Melebihi Thailand

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI