Suara.com - Sebagai seseorang yang pernah menjalani profesi sebagai kondektur dan pengemudi angkutan kota atau angkot, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengibaratkan "sopir ahli" saat memperbincangkan tahun politik 2023 di acara BNI Investor Daily Summit 2022 di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Dikutip dari kantor berita Antara, sosok yang berduet dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk kelanjutan kabar investasi Tesla Incorporation di Indonesia itu menyebutkan soal kehati-hatian. Yaitu lebih memilih pengemudi yang telah teruji ketimbang sopir baru.
Ia menyatakan perlunya berhati-hati memilih "sopir" yang ahli mengemudikan mobil di tahun politik 2023. Akan sangat berbahaya jika menjadi penumpang yang dibawa oleh sopir yang tidak ahli menghindari lubang.
Stabilitas politik merupakan salah satu faktor pendukung ekonomi pada 2023 yang banyak diramalkan akan gelap karena ketidakpastian yang tinggi.
Bahlil Lahadalia mengibaratkan saat ini rakyat Indonesia berada di dalam sebuah mobil, di depan persimpangan jalan dengan dua tikungan.
"Bapak ibu semua, kalau dulu ada sopir baru, mau naik mobil Innova, pergantian sopir jalannya mulus karena jalannya waktu itu juga mulus. Jadi penumpang aman. Tapi sekarang jalan berlubang karena kondisi gelap. Hati-hati, kita mencari sopir yang baru belajar," tandasnya.
Konsekuensinya, jika salah memilih sopir bukan hanya pengemudi yang masuk perangkap jalan persimpangan tetapi para penumpangnya.
"Kita ini sebagai penumpang mobil akan terima nasib ketika sang sopir tidak ahli dalam membawa mobil itu. Jangan main-main. Kalau saya disuruh, dalam kondisi mobil tidak paten, jalan lagi rusak, sebagai mantan sopir angkot, daripada mencari sopir baru, mending sopir yang sudah teruji," tegas Bahlil Lahadalia.
Baca Juga: Wali Kota Medan Bobby Nasution Tempel Stiker di Angkot, Mengesahkan Barcode Subsidi Bahan Bakar
Disebutkannya pula kondisi ekonomi gelap pada 2023 sebagaimana diramalkan berbagai pihak, disebabkan serangkaian kondisi. Mulai perang dagang antara Amerika Serikat dan China, pandemi COVID-19 yang, sampai invasi Rusia ke Ukraina.
Namun meski kondisi ekonomi gelap, Bahlil Lahadalia meyakini kunci Indonesia bisa menghadapi tantangan ketidakpastian ekonomi global tahun depan ada pada kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang sukses menangani pandemi COVID-19 serta stabilitas politik terjaga.