Peran Strategis Transisi Energi Menuju Netralitas Karbon

Selasa, 11 Oktober 2022 | 18:27 WIB
Peran Strategis Transisi Energi Menuju Netralitas Karbon
Kijang Innova EV Concept, turut mendukung pengurangan emisi karbon di udara [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi perubahan iklim, pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca hingga krisis cadangan energi berbasis fosil berpotensi menciptakan disrupsi bagi keseimbangan kehidupan yang harmoni.

Tidak hanya berdampak bagi generasi di masa sekarang, namun akan terasa untuk generasi di masa depan.

Implementasi transisi penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) memegang peranan penting akan transformasi energi yang ramah lingkungan, untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia mewujudkan target netralitas karbon pada 2060.

Baca Juga: Transaksi Astra Financial Tembus Rp 2 Triliun dalam Pentas GIIAS 2022 di Tiga Kota Besar Tanah Air

Peran strategis dalam era transisi energi menjadi kunci keberhasilan penurunan emisi karbon di Indonesia ini adalah fokus bahasan Seminar Nasional tahap Ketiga yang diselenggarakan hari ini, Selasa (11/10/2022).

Berlokasi di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, tema yang dogulirkan "Transisi Energi Baru Terbarukan Menuju Net Zero Emission (NZE) dan Tantangannya".

Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia atau TMMIN, Bob Azam mengatakan, transisi menuju energi baru terbarukan memegang peran penting dalam menjaga ketersediaan energi dan lingkungan yang lebih hijau untuk generasi di masa yang akan datang.

Pemanfaatan energi baru terbarukan di Pulau Kodingareng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan [Fobiz.id]
Pemanfaatan energi baru terbarukan di Pulau Kodingareng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Sebagai ilustrasi EBT [Fobiz.id]

"Kami meyakini bahwa netralitas karbon merupakan suatu keniscayaan. Harapannya kita bersama-sama menyikapi perubahan yang tidak bisa dielakkan sebagai kesempatan yang baik untuk mengoptimalkan pertumbuhan bangsa Indonesia," ungkap Bob Azam, dalam seminar yang digelar secara virtual itu.

Seminar ini merupakan aksi nyata sinergi positif Triple Helix antara Pemerintah, Akademisi, dan Industri untuk bersama-sama berkolaborasi mewujudkan penurunan emisi karbon di Indonesia.

Baca Juga: Penutupan GIIAS Medan 2022: Astra Financial Raih Penghargaan Favorite Booth Supporting Industry

Toyota Indonesia sebelumnya telah mendukung penyelenggaraan rangkaian aktivitas Seminar Nasional dengan tema besar: 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia Mewujudkan NZE di Indonesia di dua lokasi universitas nasional.

Di antaranya untuk tahap pertama, seminar nasional diselenggarakan di Universitas Diponegoro (UNDIP) di Semarang (25/5/2022) bertema "Komitmen Indonesia terhadap Net Zero Emission, Kontribusi Masing-Masing Sektor dan Tantangannya".

Dan tahap kedua berkolaborasi bersama civitas akademica Universitas Udayana (UNUD) di Bali (27/7/2022) mengangkat tema "Bali untuk Pariwisata Hijau & Berkelanjutan Menuju Net Zero Emission di Indonesia".

Seminar nasional tahap ketiga bersama ITS kali ini memfokuskan tema pembahasan transisi EBT sebagai prioritas nasional Pemerintah.

Pemahaman yang sama akan pentingnya dukungan penuh kepada Pemerintah dalam mewujudkan pengurangan karbon emisi yang nyata tentu membutuhkan partisipasi dan kontribusi aktif seluruh pihak.

Transisi energi didefiniskan dengan pemanfaatan dan peningkatan semaksimal mungkin pengunaan energi bersih.

Dalam implementasinya, upaya menuju era EBT juga menghadapi tantangan sendiri bagi Indonesia yang memiliki sumber daya EBT yang berlimpah. Antara lain tenaga surya, angin, panas bumi, bio energi, energi laut dan sebagainya. Dengan karakteristik geografis yang beragam, di mana setiap wilayah memiliki potensi dan pendekatan strategi implementasi yang berbeda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI