Suara.com - Kekinian harga Bahan Bakar Minyak atau BBM mengalami kenaikan. Model-model dengan kubikasi mesin besar, versi non-standar, sampai di luar kelompok kendaraan Low Cost Green Car (LCGC) mengalami peningkatan biaya operasional.
Bagaimanakah tinjauan untuk mobil-mobil kategori Sport Utility Vehicle (SUV) dalam situasi melambungnya harga BBM?
Dikutip dari kantor berita Antara, pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menilai bahwa pasar kendaraan segmen SUV di Indonesia masih kuat.
Baca Juga: Pengamat Otomotif: Penyebab Kendaraan Boros BBM Bukan Terkait Jenis Namun Faktor Ini
Akan tetpi, di masa mendatang cenderung akan menghadapi tantangan sulit. Termasuk di tengah situasi saat ini, yaitu situasi kenaikan harga BBM.
Menurut akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, sebagian besar segmentasi pasar di kelompok milenial lebih tertarik pada mobil SUV dan crossover yang berpenampilan lebih kokoh dan tangguh.
Namun, kenaikan harga BBM berpotensi membuat kelompok ini bergeser ke segmentasi mobil yang lebih irit bahan bakar seperti city car.
"Segmen city car yang lebih efisien BBM dan lebih murah dibandingkan model SUV akan menjadi keunggulan kompetitifnya," demikian Yannes Martinus Pasaribu memberikan perinciannya.
Untuk segmen SUV dan crossover, konsumen umumnya sudah tidak lagi melihat kekuatan merek, melainkan kualitas desain produk, banyaknya fitur berteknologi digital, jaminan penjualan, perawatan, dan suku cadang, hingga jaminan harga purna jual.
"Kemudahan kepemilikan melalui sistem penjualan yang inovatif dan jaminan harga purna jual menjadi kunci utamanya," lanjutnya.
Sementara soal keunggulan city car, mulai irit BBM, dimensi yang compact, hingga utilitasnya sebagai kendaraan perkotaan menjadikan mobil ini memiliki keunggulan di masa lonjakan harga bahan bakar.
Opsi lainnya adalah city car bertenaga listrik atau electric city car. Masyarakat cukup menggemari karena harganya yang relatif bersaing dibandingkan kendaraan listrik dimensi besar.
"Mobil listrik segmentasi harga Rp 300 jutaan ke bawah akan semakin dilirik oleh kaum milenial, karena tingkat kesadaran mereka semakin tinggi terhadap lingkungan hidup yang lebih bersih. Kelompok ini merupakan segmentasi pasar terbesar di Indonesia," pungkasnya.