Suara.com - Mobil bekas menjadi salah satu solusi di tengah harga kendaraan baru yang semakin melambung tinggi. Namun demikian membeli mobil bekas tentu perlu mengasah kejelian agar tidak tertipu. Sehingga tidak terkecoh saat menyimak mobil "sudah capek" namun diupayakan tampak "masih segar".
Manipulasi odometer menjadi salah satu cara yang dilakukan pedagang nakal agar calon konsumen mudah percaya. Karena pemilik baru mobil bekas akan kesulitan mengetahui servis apa saja yang sudah dilakukan atau suku cadang apa saja yang sudah diganti.
Misalnya odometer asli seharusnya menunjukkan 100.000 km, berarti seharusnya sudah melalui dua kali servis besar (di 40.000 km dan 80.000 km). Termasuk catatan penggantian suku cadang yang dilakukan.
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengetahui ciri-ciri mobil capek yang sudah dimanipulasi seperti dikutip dari mobil88:
Sejarah Servis
Tanyakan sejarah servis mobil tersebut. Walaupun setelah kilometer tertentu sudah tidak lagi servis di bengkel resmi, setidaknya ada catatan di buku panduan servis.
Biasanya konsumen pasti menggunakan jatah layanan servis gratis hingga beberapa kali, sehingga bisa dilihat kapan mobil terakhir masuk bengkel resmi dan di posisi kilometer berapa. Jika catatan terakhir di bengkel resmi adalah 80.000 km, maka bila saat dijual menunjukkan odometer 80.000 km atau di bawahnya, wajib diwaspadai.
Kondisi Interior
Di sini berpotensi banyak ditemukan kejanggalan jika sebuah mobil dengan kilometer tinggi diakui sebagai kilometer rendah. Interior bisa lebih menggambarkan umur kendaraan karena sulit untuk diremajakan seperti bodi mobil.
Ada beberapa petunjuk yang bisa dilihat, terutama komponen yang terkait dengan pengemudi. Misalnya tekstur setir yang sudah mulai halus atau pudar. Kalau setir tersebut dilapisi kulit, biasanya sudah mulai banyak mengelupas.
Selain setir, lihat juga kondisi jok pengemudi. Biasanya jika jam terbang mobil sudah tinggi, jok supir akan terlihat sedikit lebih ambles ketimbang jok penumpang depan. Perlu curiga jika menemukan kondisi seperti ini.
Ban Produksi Baru
Salah satu indikasi lain, walaupun tidak selalu, adalah tahun produksi ban. Setiap ban yang diproduksi memiliki kode produksi tahun pembuatan. Jika misalnya penjual mobil mengatakan bahwa mobilnya masih 25.000 km tapi ban standar yang digunakan sudah diganti dengan ban yang memiliki kode produksi baru, maka perlu waspada.