Hino Akan Berikan Sanksi Kepada Mantan Eksekutif yang Terlibat Kasus Manipulasi Data Emisi

Jum'at, 07 Oktober 2022 | 19:33 WIB
Hino Akan Berikan Sanksi Kepada Mantan Eksekutif yang Terlibat Kasus Manipulasi Data Emisi
Saluran gas buang atau knalpot. Sebagai ilustrasi data emisi [Envato Elements/duallogic].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hino Motors sedang mempertimbangkan langkah hukum terhadap para mantan eksekutif perusahaan sebagai bentuk sanksi atas kecurangan data emisi yang telah dilakukan selama 20 tahun.

Hino kemungkinan akan meminta mantan eksekutifnya untuk mengembalikan gaji yang diterima semasa kerja, sebagai hukuman atas manipulasi data emisi yang telah dilakukan.

"Tiga anggota dewan yang ada saat ini diharapkan mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban," ujar seorang sumber anonim, dikutip dari Kyodo News.

Ilustrasi mobil merek Hino. [Shutterstock]
Ilustrasi produk merek Hino. [Shutterstock]

Sementara Presiden Satoshi Ogiso kemungkinan akan tetap menjabat untuk mengawasi proses pembaruan manajemen, meskipun paket kompensasinya akan dikurangi, menurut sumber tersebut.

Baca Juga: Pamer Sepeda Motor Listrik Hasil Desain Sendiri, Ridwan Kamil Sebutkan: Gaya "Klasik Tapi Elektrik"

Sebelumnya diberitakan bahwa Kementerian Transportasi Jepang pada Senin (7/3/2022) menggerebek kantor pembuat truk Hino Motors Ltd di Tokyo karena diduga telah memalsukan data emisi.

Stasiun TV publik NHK menyiarkan rekaman yang menunjukkan pejabat dari kementerian memasuki kantor pusat perusahaan.

Sebelumnya, Hino sudah mengakui melakukan kesalahan dalam memalsukan kinerja mesin untuk sertifikat emisi gas buang, juga menemukan masalah dalam kinerja mesin.

Seorang juru bicara Hino mengkonfirmasi bahwa pejabat kementerian telah mengunjungi perusahaan tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Baca Juga: Olah Raga Otomotif F1 dan Kepatuhan Anggaran, Harus Ada Sanksi Berat Bila Terjadi Pelanggaran

"Pemerintah mengetahui bahwa Kementerian Perhubungan melakukan penggerebekan terhadap perusahaan untuk menyelidiki masalah dan penyebabnya," ungkap Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, dikutip dari Topcar News, Britania Raya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI