Olah Raga Otomotif F1 dan Kepatuhan Anggaran, Harus Ada Sanksi Berat Bila Terjadi Pelanggaran

Jum'at, 07 Oktober 2022 | 08:56 WIB
Olah Raga Otomotif F1 dan Kepatuhan Anggaran, Harus Ada Sanksi Berat Bila Terjadi Pelanggaran
Sirkuit jalan raya Marina Bay di mana F1 GP Singapura dipentaskan. Inilah lokasi paddock dan control tower dekat Marina Bay Sands dan Singapore ferris wheel [Suara.com/CNR ukirsari].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia olah raga sangat menjunjung unsur sportivitas. Termasuk dalam laga balap jet darat single seater atau pentas Formula 1 (F1). Setiap tim yang berlaga mesti mematuhi aturan atau rules, di mana ketetapan menjadi aturan tertulis dan memiliki sanksi hukum.

Integritas atau kualitas untuk jujur dan memiliki prinsip moral kuat tercermin dari cara setiap insan F1 yang berlaga dalam mematuhi aturan atau rule balapannya.

Dikutip kantor berita Antara dari AFP, badan olah raga otomotif dunia ini bakal merilis hasil audit keuangan seluruh tim konstruktor untuk musim balap 2021.

Pembalap Mercedes asal Inggris Lewis Hamilton saat konferensi pers jelang bakap F1 GP Azerbaijan di Sirkuit Kota Baku di Baku pada 10 Juni 2022. OZANKOSE/AFP
Drivr F1 dari Britania Raya, Lewis Hamilton, penyandang gelar Juara Dunia F1 tujuh kali [AFP/Ozan Kose]

Dari hasil audit keuangan ini, bisa ditelusuri tim manakah yang patuh terhadap regulasi anggaran atau yang melakukan pelanggaran.

Tim yang kedapatan melanggar regulasi bisa mendapatkan penalti berupa teguran, denda, pengurangan poin klasemen konstruktor dan driver, pembatasan waktu tes di wind tunnel, hingga pengurangan batas atas anggaran tim untuk digunakan pada musim selanjutnya.

Seluruh tim yang berlaga harus mematuhi regulasi batas bujet sebesar 145 juta dolar Amerika Serikat (AS). Dan hasil investigasi diharapkan bisa diumumkan pekan depan, Senin (10/10/2022).

Sementara itu, rumor yang beredar di paddock F1 GP Singapura (1-2/10/2022) menyebutkan ada dua tim, yaitu Red Bull dan Aston Martin diduga telah menghabiskan anggaran melebihi batas regulasi musim lalu. Kondisi itu diatur untuk membuat balapan semakin kompetitif.

Menjelang F1 GP Jepang di Sirkuit Suzuka, driver tim Mercedes, Lewis Hamilton menyerukan soal integritas. Bahwa nama olah raga balap F1 akan dipertaruhkan oleh adanya dugaan anggaran melebihi batas.

Baca Juga: Masih Ingat Gubernur Jabar Ridwan Kamil Bikin Sketsa Motor Listrik Bobber? Realisasinya Purwarupa RKG 5000

Pemegang gelar tujuh kali Juara Dunia F1 kelahiran Sevenoaks, Britania Raya itu ingin tim yang melanggar batas anggaran diganjar hukuman berat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI