Suara.com - Universitas Purdue, Indiana, Amerika Serikat berhasil menemukan cat putih yang memiliki pantulan sinar matahari sebesar 97,9 persen. Dari hasil penelitian, objek yang dicat menjadi lebih dingin.
"Dengan formulasi cat ini, cukup digunakan tipis di kendaraan bermotor atau dalam dunia otomotif, aeronautika, dan lainnya," ujar Xiulin Ruan, Profesor Teknik Mesin dan Pengembang Cat, dikutip dari Carscoops.
Sebelummya cat putih perlu diterapkan dalam lapisan setebal 400 mikron. Sebagai perbandingan, ketebalan cat untu mobil rata-rata berkisar antara 100-180 mikron.
"Saya dihubungi banyak orang, mulai produsen pesawat ruang angkasa hingga arsitek hingga perusahaan yang membuat pakaian dan sepatu," kata Xiulin Ruan.
Baca Juga: CEO Citroen Vincent Cobee Tentang Pasar Otomotif Indonesia: Bisa Melebihi Thailand
Menurut tim, formulasi baru ini memiliki bobot 80 persen lebih ringan dari aslinya dan memantulkan 99,79 persen panas.
Profesor Teknik Mesin Purdue, George Chiu mengatakan, bobot yang ringan ini membuka pintu untuk semua jenis aplikasi.
"Kini cat ini berpotensi untuk mendinginkan eksterior pesawat, mobil atau kereta api. Sebuah pesawat yang berada di landasan pada siang hari tidak perlu menyalakan AC terlalu kencang untuk mendinginkan bagian dalam. Ini menghemat energi dalam jumlah besar," papar George Chiu.
Menurut tim, cat sangat berguna karena tidak seperti metode pendinginan AC. Setelah diterapkan, penggunaan cat tidak memancarkan gas rumah kaca. Cat memancarkan energi matahari ke luar angkasa, yang secara efektif berarti melepaskan panas.
Saat ini tim peneliti menyatakan sedang mencari cara untuk menjual cat temuan mereka.
"Kami sedang dalam diskusi untuk mengembangkannya secara komersial. Masih ada beberapa masalah yang perlu ditangani," jelas Xiulin Ruan.