Indonesia Berikan Ruang Investasi Luas untuk Bisnis Otomotif, Prancis Kemukakan Kemitraan Strategis

Rabu, 05 Oktober 2022 | 17:46 WIB
Indonesia Berikan Ruang Investasi Luas untuk Bisnis Otomotif, Prancis Kemukakan Kemitraan Strategis
Citroen C5 Aircross, sebagai ilustrasi salah satu produk Citroen yang bermarkas di Prancis [Reuters/Francois Lenoir via ANTARA Foto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam acara peluncuran Automobiles Citroen yang hadir di Indonesia sebagai hasil kerja sama Indomobil Group dan Stellantis, hadir dua tamu besar. Yaitu Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Oliver Chambard serta Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi.

Dikutip dari kantor berita Antara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa pemerintah Indonesia memberikan ruang investasi yang luas bagi perkembangan bisnis hingga talenta di sektor otomotif.

"Apa yang kami sampaikan adalah sikap, bahwa pemerintah memberi ruang investasi yang luas. Segala kemudahan terbuka bagi apa yang dilakukan dan diupayakan," ujar Menteri Perhubungan RI.

Jajaran mobil dari Automobiles Citroën yang dibawa ke Indonesia, dipamerkan di sela peluncuran di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (4/10/2022)(ANTARA/HO)
Jajaran mobil dari Automobiles Citroën yang dibawa ke Indonesia, dipamerkan di sela peluncuran di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (4/10/2022)(ANTARA/HO)

Sedangkan Oliver Chambard, Duta Besar Prancis untuk Indonesia menyatakan bahwa negerinya memiliki relasi dekat dengan industri otomotif. Bahkan menjadi salah satu sektor pendapatan penting.

Baca Juga: CEO Citroen Vincent Cobee Tentang Pasar Otomotif Indonesia: Bisa Melebihi Thailand

"Di Prancis, otomotif menjadi bagian dari penyumbang terbesar dalam perindustrian. Dengan produksi kurang lebih 2,2 juta kendaraan, manufaktur di Prancis membuka banyak lapangan kerja," paparnya.

Budi Karya Sumadi berharap hadirnya pabrikan otomotif asing di Indonesia bisa memajukan industri lokal melalui berbagai kerja sama dan program berbagi pengetahuan atau knowledge sharing terkait inovasi dan teknologi.

"Kita tahu bahwa industri otomotif adalah penggerak industri nasional di Indonesia. Jumlahnya besar dan menyerap tenaga kerja yang tinggi. Sehingga, penting rasanya ada sharing knowledge di sini," ungkap Menteri Perhubungan.

"Prancis adalah negara dengan kapasitas (industri) otomotif yang baik. Harapannya, Citroen dan Indomobil jangan lupa untuk share knowledge buat kita semua, karena Indonesia juga memiliki kapasitas dari penerimaan knowledge, banyak perusahaan Indonesia yang berkapasitas untuk membangun hal itu," lanjutnya.

Baca Juga: Menteri Perhubungan Temui Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Dorong Realisasi Proving Ground Bekasi

Selain pembicaraan seputar sharing knowledge sehubungan kembalinya Automobiles Citroen ke Indonesia, Duta Besar Oliver Chambard juga menyoroti pentingnya transisi dari mobil konvensional ke kendaraan listrik. Rencananya Uni Eropa menaikkan target pemangkasan emisi karbonnya dari 40 persen menjadi 55 persen di 2030.

Target ambisius ini dalam rangka untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu nol emisi pada 2050, dan memperkuat status Prancis sebagai pemimpin global dalam upaya mencegah perubahan iklim.

"Dibutuhkan upaya besar industri, pemerintah, dan pihak swasta. Proses transisi ini menjadi penting dalam konteks krisis iklim sekarang," tukas duta Besar Oliver Chambard.

"Saya juga sangat yakin bahwa Indonesia dan Prancis adalah mitra strategis untuk membangun industri ini," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI