Kenaikan BBM Belum Berdampak Terhadap Penjualan Sepeda Motor Baru

Senin, 03 Oktober 2022 | 19:44 WIB
Kenaikan BBM Belum Berdampak Terhadap Penjualan Sepeda Motor Baru
Deretan sepeda motor dalam GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021. Sebagai ilustrasi [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengatakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sejauh ini tidak terlalu berdampak terhadap penjualan sepeda motor baru.

Menurut Manager Public Relation YRA & Community YIMM, Antonius Widiantoro, kenaikan BBM sejauh ini tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan produknya karena memang biasanya tidak secara langsung.

"Kami baru bisa lihat tiga sampai enam bulan berikutnya. Karena penyebabnya tidak hanya sekadar kenaikan BBM. Banyak faktor yang mempengaruhi penurunan," ujar Antonius Widiantoro, di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini.

Baca Juga: Gelar Ajang Balap Enduro WR 155 R Perdana, Yamaha Suguhkan Trek Off-Road di Jawa Barat

Lebih lanjut,ia menambahkan, kenaikan BBM bukan baru kali ini terjadi. Pada dasarnya pilihan akan kembali kepada konsumen.

"Ujungnya konsumen sendiri yang memilih untuk naik transportasi apa," kata Anton.

Senada dengan Yamaha, PT Astra Honda Motor (AHM) menyatakan saat ini masih belum melihat dampak kenaikan harga BBM terhadap penjualan sepeda motor.

Meski demikian, Marketing Director PT AHM, Thomas Wijaya mengatakan pihaknya tengah mempelajari lebih lanjut mengenai dampak kenaikan BBM terhadap penjualan produknya.

Baca Juga: Yamaha Ungkap Alasan Mengapa Terjadi Inden Sepeda Motor

"Pasti akan ada dampak, cuma saat ini kami masih melakukan monitor dan studi terkait dengan dampaknya terhadap daya beli di masyarakat atau konsumen," ujar Thomas Wijaya di Karawang, Jawa Barat.

Sebelumnya Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengungkapkan bahwa kenaikan harga BBM non subsidi pada 1 April 2022 berpotensi menganggu penjualan kendaraan baru di Indonesia.

Meski demikian ia mengatakan gangguan pada penjualan kendaraan itu tidak akan bertahan lama. Alasannya karena masyarakat akan cepat terbiasa dengan harga BBM baru.

"Dampak kenaikan harga BBM non-subsidi akan memengaruhi penjualan kendaraan baru dalam kisaran dua bulan ini, walaupun tidak terlalu besar," ungkap Yannes Martinus Pasaribu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI