Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan krisis chip semikonduktor yang terjadi di Indonesia tidak terlalu berdampak terhadap kendaraan berbahan bakar bensin.
Dengan demikian, masalah chip semikonduktor di Tanah Air terbilang masih aman dan tidak terlalu mengganggu.
"Kebanyakan ICE (Internal Combustion Engine), jadi relatif masih aman. Yang terpengaruh elektrik," ujar Airlangga Hartarto di sela kunjungannya ke ajang modifikasi OLX Autos IMX 2022, di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Saat ditanyai berapa lama krisis chip semikonduktor akan menerpa industri otomotif Tanah Air, Airlangga Hartarto menyatakan masih mempelajarinya.
"Ini kondisi global (krisis chip semikonduktor). Jadi kita lihat," jelasnya.
Sebelumnya Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menjelaskan saat ini krisis chip semikonduktor masih terjadi di seluruh Indonesia.
Krisis chip semikonduktor membuat perkembangan industri otomotif terhambat, di mana produksi mobil dan motor menjadi lebih terbatas.
Gaikindo menjelaskan pemerintah sudah mengupayakan berbagai cara agar masalah chip semikonduktor bisa teratasi.
Tetapi mencari solusi permasalahan produksi yang dialami sebab krisis chip semikonduktor ini cukup sulit untuk ditemukan.
"Masalah ini sudah lama, industri otomotif juga mengalami krisis kelangkaan chip mikrokonduktor," jelas Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo.
Ia menjelaskan chip semikonduktor merupakan salah satu komponen penting di industri otomotif. Mengingat dibutuhkan untuk berbagai mobil dan motor, terutama kendaraan dengan teknologi canggih.